REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Polisi akan mendalami adanya indikasi PT Sarwahita Global Manajement (SGM) menjadi tempat pencucian uang para petinggi Citibank. Pasalnya sejak berdiri pada 2008 lalu, tiga petinggi Citibank menjadi komisaris di PT SGM. "Jika ada indikasi itu, akan kami dalami," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Anton Bachrul Alam di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13/4).
Ia menambahkan, saat ini penyidik fokus pada kasus Malinda yang membobol rekening nasabah sekitar Rp 17 miliar. PT SGM menjadi salah satu perusahaan yang dialiri uang salah satu nasabah sebesar Rp 2 miliar.
Dua atasan Malinda yang berada dalam kepengurusan PT SGM, yaitu Reniwati Hamid dan Gesang Timora. Menurut Anton, Reniwati Hamid telah diperiksa penyidik dan sementara ini dinyatakan belum terlibat.
"Ternyata dia (Reniwati Hamid) di Citibank, tapi yang operasional semua Malinda, jadi dia tidak tahu apa-apa. Tapi kalau ternyata ada indikasi ke sana, maka akan dipanggil lagi," katanya menegaskan.
Sebelumnya, tiga orang petinggi Citibank itu, termasuk Inong Malinda Dee, bersama Rieta Amalia dan Dennis Roy Sangkilawang mendirikan PT SGM pada 2 Juni 2008. Menurut penyidik, Malinda telah melakukan kejahatan perbankan selama tiga tahun terakhir dari 22 tahun ia bekerja di Citibank cabang Landmark.