REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Atika, perawat pribadi Rosihan Anwar, menceritakan saat-saat menjelang Rosihan Anwar tutup usia. ''Tadi pagi habis sarapan bubur havermud. Baru setengahnya, bapak merasa capek. Jadi saya ambilkan guling untuk sandaran di kursi roda. Tak berapa lama bapak kayak batuk-batuk gitu. Saya kira sesak nafas. jadi saya ke dalam untuk mengambil oksigen. Pas saya kembali lagi, ternyata Bapak sudah tidak bergerak,'' ungkap Tika kepada Republika di rumah duka jalan Surabaya nomor 13, Menteng Jakarta Pusat, kamis (14/4).
Untuk mendapatkan pertolongan pertama, pihak keluarga segera melarikan Rosihan anwar ke rumah sakit MMC Kuningan.
Sehari sebelumnya (Rabu 14/4), Rosihan Anwar tiba di kediamannya sekitar pukul 15.00 WIB dari Rumah Sakit Harapan Kita usai melakukan operasi bypass jantung.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo yang datang melayat ke rumah duka mengungkapkan bahwa almarhum sering memberi masukan padanya untuk secara rutin membaca buku dan berbagai literatur terkait dengan jabatan pembinaan. ''Almarhum sering berkeliling Jakarta. Setelah itu beliau pasti menyediakan catatan untuk saya. Biasanya catatan itu bersifat humanis,'' ungkap Foke.
Ia mencontohkan catatan tersebut adalah agar memperhatikan lingkungan secara utuh dan agar pembangunan masyarakat tidak kalah dengan pembangunan fisik. ''Saya terkejut dengan kabar kepergian beliau. Karena beberapa waktu lalu, saya mendapat kabar dari salah seorang putra beliau bahwa operasi jantung beliau berhasil,'' tutur Foke.