Jumat 15 Apr 2011 09:28 WIB

Bos Perempuan Tidak Ingin Anak Buahnya Sukses? Ah Masak...

Bos Perempuan di tempat kerja, ilustrasi
Foto: Blogspot
Bos Perempuan di tempat kerja, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON-- Apa sih kriteria bos yang bagus menurut karyawan?  Pastinya yang bikin karyawan enak kerja, tidak stres, dan dihargai. Nah, Kolumnis Nigel Smith iseng-iseng melakukan pengamatan untuk mencari tahu sosok bos yang OK. Ternyata,  menurut dia, perempuan adalah bos yang baik, asalkan bawahannya adalah laki-laki.

Bagi karyawan laki-laki, jika mereka membuat kesalahan, hal itu tak akan jadi masalah besar, termasuk kalau sering izin tak masuk dan maupun tampil urakan.  Soalnya,  perempuan yang jadi bos akan bos lebih memaafkan. Itu kata Nigel di Mail online.

Nigel mengingat-ingat pengalamannya sejak jadi  jurnalis magang yang belum pengalaman di surat kabar lokal, lalu editor naskah TV, agen,  dan produser, dirinya selalu punya atasan perempuan.  Kalau anda karyawan perempuan dan bos anda juga berkelamin sama, maka, masih kata Nigel, terjadilah  sindrom "Ratu Lebah" , seperti Meryl Streep sebagai bos di film The Devil Wears Prada.

Suatu Riset baru telah mengonfirmasi hal yang sudah jadi "rahasia umum" para perempuan pekerja.   Ternyata, seperti yang sering digunjingkan,  bos-bos perempuan jarang memberi bantuan kepada perempuan lain untuk meningkatkan karir.

Laporan Social Science Research mengatakan sindrom "Ratu Lebah" artinya  perempuan cenderung lebih sering menjegal karir perempuan lainnya  daripada  kepada pria. Kenapa para perempuan dikenal ogah untuk saling membantu di tempat kerja?

Satu faktornya, menurut Nigel,  adalah iri hati. Kebanyakan perempuan merasa cemburu bila  melihat perempuan lain lebih mampu daripada mereka. Pengamatan Nigel tentunya tidak bisa dianggap sebagai riset ilmiah, jadi kebenaran tulisan dia pun tak perlu dianggap serius.

"Cerita kan selalu dari dua sisi." katanya. Perempuan yang pernah jadi bosnya, pernah menelikungnya ketika Nigel masih jadi wartawan. Pernah tulisan Nigel menjadi headline di halaman pertama, yang bikin dia kaget,  nama yang tertera sebagai penulis ternyata bukan dirinya, tapi si bos.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement