REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Tentara Nasional Indonesia mengakui empat orang kawanan perompak Somalia tewas dalam operasi penyelamatan 20 orang sandera awak kapal Sinar Kudus.
Keempat pembajakan itu tewas saat terjadi kontak senjata dengan aparat TNI, saat pembebasan kapal Sinar Kudus, kata Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono di Jakarta, Senin.
Ia menambahkan, "Kami tidak bisa mendapatkan tubuhnya, Kemungkinan mereka jatuh ke laut".
Agus menjelaskan ada 82 perompak yang berada di atas kapal ketika proses pembebasan sandera dilakukan.
Para perompak, kata Agus, secara bergantian turun dari kapal dan ketika empat perompak terakhir turun, pasukan TNI langsung melakukan penyerangan. Empat perompak terakhirlah yang berhasil dilumpuhkan oleh TNI.
Dari hasil penyerangan tersebut, pasukan TNI, kata Agus, hanya mendapatkan satu kapal boat milik perompak dan rencananya kapal itu akan dibawa ke Indonesia.
Menurut Panglima TNI, pihaknya memang sudah berencana menyerang perompak dengan kekuatan militer setelah seluruh sandera berhasil diselamatkan. "Tugas utama kami adalah menyelamatkan sandera," ujarnya. Menurut Agus, upaya TNI untuk melakukan serangan militer mengalami kesulitan dan beresiko tinggi.
Beresiko karena posisi sandera yang dipisah-pisah dan tidak berada dalam satu tempat.
"Selain itu, kapal Sinar Kudus berada diantara delapan kapal lainnya. Jadi akses kami sulit," kata Agus.
Banyaknya perompak yang berjaga di kapal juga menyulitkan pasukan TNI untuk melakukan penyerangan. "Ada sekitar 15-20 kelompok terorganisir dengan setiap kelompok terdiri dari 30-50 orang," kata Agus.