REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Partai Keadilan Sejehtera (PKS) meminta pembangunan gedung baru DPR RI segera dihentikan. Ini menyusul kabar terkaitnya petinggi parpol berkuasa terlibat dalam kasus suap Kemeterian Pemuda dan Olahraga, serta perusahaan yang menjadi peserta tender gedung baru dewan.
"Batalkan saja, kasus PT DGI yang dugaannya melibatkan petinggi parpol. Ada indikasi juga terlibat kasus korupsi gedung baru DPR," kata Wakil Sekjen PKS, Mahfudz Shiddiq di Gedung DPR RI, Senin (9/5).
PT Duta Graha Indah (DGI) merupakan mantan peserta tender gedung baru DPR senilai Rp 1,2 triliun. PT DGI sudah mengundurkan diri dari proses tender sejak petinggi perusahaannya, Muhammad El Idris tertangkap KPK saat menyuap Sekretaris Kemenpora, Wafid Muharram.
Tersangka suap Sesmenpora lainnya adalah Mirdo Rosalina Manulang, perempuan yang diduga staf dari Bendahara Umum Demokrat, M Nazaruddin di perusahaan pribadinya. Awalnya Rosalina mengatakan kepada pengacaranya bahwa dia diperintahkan atasnya tersebut untuk menemani El Idris saat tertangkap. Namun kini pernyataannya ditarik kembali.
Berubah-ubahnya pernyataan Rosalina ini, dilihat Mahfudz patut dicurigai. "Ada upaya mengaburkan kasus di sana," ujarnya. Dengan keterlibatan anggota parpol berkuasa ini, Mahfudz melihatnya sebagai ujian bagi kredibilitas KPK.
"Jangan lagi ada upaya rekayasa kasus-kasus apalagi menutup kasus. Masyarakat sudah terlalu muak. Kita lihat apakah KPK bisa menuntaskan kasus ini."
Belum dipanggilnya petinggi parpol berkuasa tersebut dinilai Mahfudz sebagai indikasi menutupi masalah yang ditanganinya tersebut.