Rabu 11 May 2011 15:32 WIB

Omar Bin Ladin: Tidak Ada Bukti Usamah Sudah Meninggal

omar bin lan
Foto: dingexx.com
omar bin lan

REPUBLIKA.CO.ID,Seorang anak pemimpin Al Qaidah Usamah bin Ladin mengkritik pembunuhan sewenang-wenang atas ayahnya oleh pasukan elite AS dan mengatakan ayahnya pantas diadili di pengadilan pidana.

"Mengapa seorang pria tanpa senjata tidak ditahan dan diadili di pengadilan sehingga kebenaran dapat terungkap kepada masyarakat dunia?" tanya Omar bin Ladin dalam sebuah pernyataan yang dikirim kepada New York Times.

Anak keempat Usamah bin Ladin, mengatakan, tidak adanya bukti berupa jasad dan foto, keluarga belum benar-benar yakin bahwa Usamah sudah mati.

Keluarga berpendapat bahwa pembunuhan Usamah telah melanggar hukum internasional, sementara diktator-diktator seperti mantan Presiden Irak Saddam Hussein dan mantan Presiden Serbia Slobodan Milosevic telah diberi kesempatan untuk diadili.

"Kami berpendapat bahwa pembunuhan sewenang-wenang bukanlah solusi untuk masalah-masalah politik dan pengadilan kejahatan untuk mencari keadilan harus digelar," ujarnya.

Keluarga mengatakan, mereka menuntut sebuah penyelidikan mengapa Usamah dieksekusi tanpa pengadilan dan menuntut pembebasan tiga orang istri dan beberapa anaknya, yang diyakini berada di tahanan Pakistan.

Pernyataan itu juga menyatakan keputusan AS untuk membuang jasad Usamah ke laut telah menghilangkan kesempatan kepada keluarga untuk menggelar ritual keagamaan.

Pertanyaan berkembang di seluruh dunia tentang legalitas operasi AS, yang melanggar kedaulatan negara asing, klaim bahwa tubuh Usamah langsung dibuang ke laut dan larangan publikasi setiap foto jasadnya.

 

sumber : IRIB/RM/PH/New York Times
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement