REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Komunitas Pencinta Israel baru terbentuk kurang dari sebulan, namun sudah memiliki program yang kontroversial. Komunitas ini akan merayakan kemerdekaan Israel di beberapa kota di Jawa pada Sabtu (14/5) mendatang.
"Ini merupakan bentuk kecintaan kami kepada negara Israel. Maka itu kami bersatu untuk merayakan kemerdekaannya," kata penggagas acara serta Ketua Komunitas Pencinta Israel, Unggun Dahana yang dihubungi Republika, Kamis (12/5).
Unggun menjelaskan ada beberapa alasan mengapa mereka memilih Israel. Pertama Israel merupakan anggota Persatuan Bangsa-Bangsa dan diakui dunia. Dengan memilih memperingati kemerdekaan Israel, ia berdalih dapat membuat masyarakat saling menghormati dan menghargai.
Selain itu, dan yang paling penting, komunitas ini juga sangat setuju dengan konsep Zionisme yang didengung-dengungkan Israel dalam mendirikan negaranya. Menurut Unggun, konsep Zionisme telah ada dalam Kitab Injil. Maka itu, mereka mendukung konsep Zionisme karena sesuai dengan perintah Tuhannya.
Namun begitu, dalam perayaan peringatan kemerdekaan Israel pada Sabtu (14/5) mendatang, tidak hanya akan dihadiri umat Nasrani, tetapi juga akan dihadiri beberapa umat Yahudi dan juga Islam. "Beberapa di antaranya adalah umat Yahudi," katanya tegaskan.
Komunitas ini rencananya akan merayakannya di beberapa kota besar seperti di Jakarta, Bandung dan Semarang. Selain di Jakarta, mereka rencananya akan menggelar pesta besar-besaran. Seperti halnya peringatan kemerdekaan Indonesia, pada perayaan nanti rencananya juga akan digelar berbagai jenis perlombaan seperti lomba karung dan makan kerupuk.
Untuk di Jakarta misalnya, mereka hanya akan mengadakan pengibaran bendera Israel dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia dan Israel. Komunitas ini baru dibentuk pada akhir April 2011 dengan memanfaatkan jejaring sosial Facebook. Saat ini baru sekitar tujuh orang yang bergabung dalam Facebook yang digunakan milik Unggun Dahana itu.
Unggun bertindak sebagai inisiator atau penggagas acara peringatan kemerdekaan Israel di Indonesia sekaligus ketua Komunitas Pencinta Israel. Mengenai pemberitahuan kepada pihak kepolisian, ia mengatakan telah melapor ke Mabes Polri pada Kamis (12/5) pukul 16.00 WIB. Namun karena sudah tutup, Unggun akan kembali ke Mabes Polri pada Jumat (13/5) pagi. "Jika belum ada izin dari polisi, kami tidak akan mengadakan acara peringatan itu," ucapnya.