REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat di Pakistan telah mewawancarai tiga janda Osama bin Laden, Jumat, tapi hanya bisa mengumpulkan sedikit informasi baru dari mereka, menurut beberapa pejabat AS.
Pemerintah sekarang berupaya untuk mengumpulkan elemen-elemen penting dari hidup Osama , termasuk bagaimana ia datang untuk tinggal di kota garnisun Abbottabad di Pakistan utara dan siapa yang ia temui sebelum kematiannya dalam serangan AS pada 2 Mei.
AS telah menanyai janda-janda bin Laden, tapi itu (informasi) terutama sekali belum akan datang, kata pejabat AS yang mengetahui penyelidikan itu tanpa menyebut nama.
Dalam perkembangan lainnya, ketua komisi intelijen DPR AS, anggota kongres itu, Mike Rogers, mengatakan ia yakin orang nomer dua dalam kepemimpinan Al Qaida, Ayman al-Zawahiri, juga di Pakistan. Ia mengatakan ia mengharapkan para pejabat Pakistan akan membantu AS menangkap dia.
"Saya yakin ia di Pakistan," tegas Rogers pada program "60 Menit" CBS dalam wawancara yang akan disiarkan Ahad.
Zawahiri yang kelahiran Mesir telah lama diperkirakan bersembunyi di perbatasan Afghanistan-Pakistan. Tapi kesamaannya telah diambil pada Osama, yang pada akhirnya ditemukan di sebuah kota tidak jauh dari ibu kota Pakistan.
Juru bicara Gedung Putih Jay Garner mengatakan pada wartawan: "Pemerintah AS telah mendapat akses ke istri-istri Osama bin Laden".
Juru bicara Pentagon Kolonel David Lapan juga mengatakan wakil-wakil pemerintah AS telah dapat menanyai isteri-isteri itu, tapi menolak mengatakan secara khusus apa badan yang para pejabat AS itu wakili atau untuk memberikan perincian mengenai pertemuan itu.
Pemerintah AS akan bekerjasama dengan para pejabat Pakistan untuk memperoleh akses tambahan ke para wanita itu. Pakistan telah menyatakan mereka akan memulangkan ketiga janda itu dan anak-anak mereka, Satu dari mereka dari Yaman dan dua dari Arab Saudi.
Rogers menyatakan pembunuhan Osama dapat menghasilkan kerja sama lagi dari Islamabad. "Saya mengharapkan mereka (Pakistan) melihat ini sebagai kesempatan untuk menjadi lebih kooperatif. Untuk lebih terbuka, untuk membantu kami dengan target lainnya yang kami miliki di Pakistan yang kami sangat tertarik untuk menangkap dan menghukumnya dengan setimpal," kata Rogers dalam kutipan-kutipan dari wawancara live di sebuah stasiun televisi itu. "Zawahiri adalah contoh besar."