REPUBLIKA.CO.ID,TRIPOLI--Libya telah membebaskan empat wartawan asing yang dituduh masuk negara itu secara tidak sah, Rabu, dan mengatakan sulit bagi militernya untuk membedakan antara wartawan dan orang yang bekerja dengan pemberontak.
Wartawan Amerika Serikat Clare Gillis dan James Foley, juru foto Spanyol Manu Brabo dan wartawan Inggris Nigel Chandler telah dibawa ke depat wartawan-wartawan lain pada satu konferensi pers.
Keempat wartawan itu, yang tampak lelah tapi sehat, hanya berbicara untuk mengkonfirmasi nama mereka sebelum mundur ke sebuah ruangan di samping (ruangan konferensi pers) di hotel Tripoli. Mereka telah diganjar hukuman satu tahun penjara yang ditangguhkan dan denda masing-masing 200 dinar.
Juru bicara Musa Ibrahim mengatakan mereka dapat tinggal di Tripoli dan tetap meliput atau dikawal ke perbatasan Tunisia. Pasukan yang setia pada pemimpin Libya Muamar Gaddafi menahan Brabo, Foley dan Gillis pada 5 April ketika mereka melaporkan berita dekat kota minyak Brega di Libya timur.
"Ini waktu perang," kata Ibrahim. "Kami tahu bahwa ada pakar militer asing, khusus, Eropa yang berperang bersama dengan pemberontak, jadi militer (Libya) tidak mengetahui dengan segera bahwa orang-orang itu wartawan, bahwa mereka tidak berbahaya."
"Jika ada yang telah dianiaya, maka kami menyampaikan permintaan maaf kami." Ibrahim menyatakan ia tidak memiliki informasi mengenai seorang wartawan lainnya, warga Afrika Anton Hammerli, yang dilaporkan hilang.