REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON - Polisi menemukan sebanyak 22 bom rompi yang dirakit kelompok jaringan Bom Cirebon. Bom rompi tersebut akan digunakan untuk serangan bom bunuh diri seperti yang dilakukan Muhammad Syarif yang melakukan bom bunuh diri di Masjid Adz Zikra Mapolresta Cirebon.
"Sebanyak 22 bom rompi dibuat untuk bom bunuh diri," kata Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam dalam jumpa pers di Mapolresta Cirebon, Jawa Barat, Kamis (19/5).
Anton menjelaskan bom rompi tersebut dibuat dan ditemukan di dua tempat, yaitu di rumah mertua di Majalengka dan di tempat kediaman Ishak Andriana di Cirebon. Setiap bom rompi terdiri dari tujuh hingga delapan bom pipa yang terangkai melingkar di dalam rompi.
Di antara 22 bom rompi, telah meledak satu buah bom rompi yang digunakan Syarif. Sisa bom rompi kini telah diamankan pihak kepolisian untuk dijinakkan. Jaringan bom Cirebon ini telah merencanakan untuk melakukan serangan bom bunuh diri.
"Sebanyak 10 tersangka dari Jawa Tengah dan Jawa Barat akan dibawa ke Jakarta hari ini (19/5)," ujar Anton tanpa menyebutkan tempatnya.
Polisi telah menetapkan 16 orang sebagai tersangka dalam bom Cirebon, 10 tersangka di antaranya dibawa ke Jakarta yaitu Basuki, Arif Budiman, Andri Siswanto, Mushola, Ishak Andriana, Edi T alias Edi Jablay, Ari Budi Santoso alias Irwan, Hari Budiarto alias Nobita, Arifin dan Jaim. Sedangkan tiga tersangka masih berada di Mako Brimob yaitu Zulkifli Lubis, Eko Ibrahim alias Boim dan Ferdiansyah.
Tiga tersangka lainnya tewas yaitu M Syarif sebagai eksekutor bom bunuh diri di Masjid Adz Zikra Mapolresta Cirebon, Sigit Qurdowi dan Hendro yang tewas saat ditangkap. Tim Densus 88 membawa 10 tersangka dengan wajah tertutup, tangan diborgol serta kaki yang diikat dengan rantai serta berpakaian khusus seragam teroris. Mereka dibawa dengan menggunakan dua kendaraan Densus 88 dan diamankan puluhan petugas Densus 88.