REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Pembukaan Kongres PSSI pasca skors dihujani interupsi. Sebagian peserta kongres masih memperdebatkan pelaksanaan agenda kongres berikutnya. Salah seorang peserta kongres mempertanyakan kejelasan perdebatan yang berlangsung pada sesi pertama.
"Tolong pak Agum Gumelar bijaksana," paparnya.
Menanggapi hal itu, ketua Komite Normalisasi PSSI selaku pemimpin sidang meminta para peserta kongres untuk melanjutkan agenda yang semula sudah disepakati. Menurut Agum, agenda yang sudah sepakati itu harusnya dilaksanakan. Sebab, penyusunan agenda itu cukup menyita pikiran dan waktu.
"Saya kira, para peserta menyadari bahwa agenda sudah dibuat sedemikian rupa, penuh kerja keras," kata Agum. Agenda yang dimaksuda oleh Agum itu adalah melanjutkan kongres tanpa mencantum George Toisutta dan Arifin Panigoro sebagai calon baru dalam daftar pemilihan pengurus PSSI 2011/2015.
Tak lama kemudian interupsi kembali berlanjut. Peserta kongres menyarankan kepada Ketua Normalisasi untuk memberikan kesempatan Komite Banding mempresentasikan hasil putusan terhadap penolakan pencalonan George Toisutta dan Arifin Panigoro. "Please pak agum. Beri kesempatan komite banding untuk melakukan presentasi. Komite Banding kan produk FIFA juga," kata dia.
Peserta lainnya bahkan menyarankan kepada Agum untuk tidak menjawab permintaan floor atau membantah pernyataan peserta. "Saya kira sebagai pemimpin kongres, harusnya tidak membantah melainkan mengatur lalu lintas. Kalau memang ada opsi yang ditawarkan, silahkan pilih dari opsi yang ada. Kan jelas jadinya," kata salah seorang peserta lainnya.