REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK - Asisten Menteri Luar Negeri AS, Jeffrey Feltman, mengatakan pemberontak Libya menerima undangan untuk membuka kantor perwakilan di Washington. Feltman merupakan diplomat AS paling senior yang mengunjungi pemberontak di ibu kota de facto mereka di Benghazi.
AS menekankan bahwa pemimpin Libya, Moamar Qadafi, harus mundur dari tampuh kekuasaan. Tetapi, AS tidak memberikan pengakuan penuh kepada pemberontak.
Lawatan ini berlangsung saat pesawat-pesawat NATO melancarkan serangkaian serangan udara terhadap ibu kota Libia, Tripoli, yang merupakan gempuran terdahsyat sejauh ini. Para pejabat Libia mengatakan tiga orang tewas dan belasan luka-luka dalam serangan terhadap barak-barak pengawal rakyat.
NATO mengatakan mereka membom depot kendaraan yang berada di samping komplek Bab al-Aziziya milik Gaddafi. Sebuah komplek yang digunakan oleh pasukannya dalam serangan terhadap warga sipil.
Namun demikian, pemerintah Libya mengatakan itu sebagai pangkalan militer cadangan dan mengatakan para korban adalah warga sipil.