Rabu 25 May 2011 07:04 WIB

Wow...Pemberontak Libya akan Buka Kantor di AS

REPUBLIKA.CO.ID,BENGHAZI--Pemberontak Libya telah menerima undangan untuk membuka kantor perwakilan di Washington, demikian kata pejabat tinggi AS Jeffrey Feltman, Selasa. "Saya telah menyampaikan undangan resmi pada dewan bagi pembukaan perwakilan di Washington," ujar Feltman pada konferensi pers, merujuk ke Dewan Transisi Nasional (TNC) pemberontak Libya.

"Langkah ini merupakan tonggak bersejarah penting ... dan kami senang mereka menerimanya," ia menambahkan. Feltman, asisten menteri luar negeri AS untuk urusan Timur Dekat, kini berada di Benghazi untuk melakukan pembicaraan dengan para pemimpin pemberontak dalam kunjungan tiga hari di markas besar pemberontak di Libya timur itu.

Mengenai masalah permintaan akan pengakuan AS pada TNC sebagai "satu-satunya teman berbicara yang sah" dari Libya, Feltman menyatakan dewan tersebut pada kenyataannya telah menjadi satu-satunya wakil negara itu di Washington. "Kami memiliki utusan khusus di Benghazi. Presiden (Barack) Obama hanya mengundang TNC untuk mendirikan kantor perwakilan di Washington," ia menekankan.

"Kami tidak memiliki kantor di Tripoli sekarang. Dan kami telah minta orang-orang Gaddafi untu menutup kedutaan besar mereka di Washington," kata Feltman merujuk ke pemimpin Libya Muamar Qaddafi, yang sudah lama tidak muncul di depan umum. "Para pejabat kami menenui anggota-anggota dewan, dewan menemui kami," ujar pejabat AS itu.

"Ada hubungan diplomatik, politik dan pembicaraan yang tanpa henti dengan para anggota dewan yang telah dianggap oleh teman-teman kami sebagai wakil rakyat Libya yang sah dan dapat dipercaya". Inggris, Prancis, Gambia, Italia dan Qatar telah mengakui pemberontak sebagai teman bicara satu-satunya mereka di Libya.

Feltman juga mengumumkan bahwa AS telah memberi oposisi Libya itu bantuan senilai 53,5 juta dolar, yang mencakup bantuan untuk kebutuhan kemanusiaan, dan juga 25 juta dolar bantuan logistik militer.

 

sumber : antara/AFP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement