REPUBLIKA.CO.ID,Rezim Zonis Israel akhirnya mereaksi pembukaan permanen jalur penyeberangan Rafah untuk warga Gaza dengan mengancam akan memutus saluran listrik dan air untuk Gaza.
Kantor berita Fars melaporkan, media massa Israel mengutip Yisrael Katz, Menteri Keuangan Israel, menyebutkan bahwa Tel Aviv akan membalas pembukaan kembali jalur penyeberangan Rafah dengan memutus seluruh saluran air dan listrik untuk Jalur Gaza.
Dikatakannya, "Tel Aviv harus menggunakan kesempatan ini untuk memutuskan hubungannya secara total dengan Jalur Gaza dan kemudian pihak Mesir dapat memasukkan barang-barangnya ke Gaza."
Pejabat tinggi Israel ini menekankan pentingnya pemutusan segala bentuk hubungan Israel dengan Jalur Gaza secepatnya dan penghentian suplai listrik, air, serta pengiriman bahan pangan. Menurutnya, Mesir harus terbebani oleh Jaur Gaza dan bertanggung jawab mencegah masuknya segala bentuk senjata ke wilayah itu.
Namun Jurubicara Hamas kemarin (28/5) meminta para pejabat tinggi Mesir untuk mengabaikan tekanan dari pihak asing dan Israel terkait pembebanan Jalur Gaza terhadap pemerintah Kairo.
Dikatakannya, "Ancaman tersebut kosong dan tidak bermakna. Gaza merupakan bagian dari Palestina dan karena itu, pembukaan jalur penyeberangan Rafah tidak bisa menghapus tanggung jawab Israel terhadap Gaza."