REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Isu ancaman sanksi FIFA dijadikan permainan oleh media di Indonesia sehingga menggambarkan sepakbola nasional kita rusak dan tidak bermoral. Hal itu ditegaskan oleh salah satu perwakilan Gerakan Reformasi Sepak Bola Nasional Indonesia (GRSNI) yang baru saja menemui sekretaris jenderal FIFA, Jerome Valcke, di Markas Besar FIFA, Swiss.
"Semua berita yang mengatakan Indonesia terancam sanksi FIFA itu sama sekali tidak benar. Menyesatkan dan membohongi rakyat Indonesia," tegas Hadi Basamalah, CEO Jakarta FC.
Hadi Basamalah yang menemui Valcke bersama Farid Rahman menegaskan bahwa selama ini media di Indonesia telah merusak citra sepakbola nasional. "Media memberitakan informasi yang tidak benar dan sangat menyesatkan dengan kesan bahwa Indonesia itu perusuh dan tidak bermartabat," kata Hadi.
Padahal, FIFA sangat menginginkan sepakbola Indonesia maju. Menurut Hadi yang menjelaskan hasil pertemuannya dengan sekjen FIFA itu, mereka ingin Komite Normalisasi PSSI melaksanakan kongres dengan adil dan benar.
"Itu agenda untuk Indonesia yang disampaikan secara lisan kepada kami. Pihak FIFA sangat santun dan justru mau membantu kita, bukan menyulitkan," tegasnya. "Jadi media jangan menggambarkan keseraman. FIFA tidak demikian adanya. Media harus jujur.''