Senin 06 Jun 2011 12:18 WIB

Kasus Nunun Tunjukkan Lemahnya Diplomasi di Luar Negeri

Rep: Esthi Maharani / Red: Didi Purwadi
Nunun Nurbaeti
Foto: Republika/Amin Madani
Nunun Nurbaeti

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Wakil Ketua DPR, Pramono Anung, menegaskan kasus Nunun Nurbaeti, tersangka kasus cek pelawat yang belum kembali ke tanah air, menunjukkan lemahnya diplomasi Indonesia di Luar Negeri. “Kalau kemudian dia ketahuan ada di Kamboja atau Thailand, ini menunjukkan lemahnya hubungan diplomatik kita di luar negeri dalam menyelesaikan persoalan seperti ini,” katanya, Senin (6/6).

Hal ini, lanjutnya, menunjukkan pula kelemahan pemerintah dalam berkoordinasi untuk menuntaskan persoalan yang menyangkut tindak pidana korupsi. Terlebih lagi, kasus Nunun ini sudah sejak 2008 dan bahkan beberapa tersangka sudah ada yang divonis.

Soal pencabutan paspor Nunun seharusnya dilakukan segara dan tidak seolah-olah diumumkan. Kesan yang timbul justru mempersilakan Nunun untuk melarikan diri sebelum paspornya dicabut. Artinya, kalau pemerintah serius mencabut paspor Nunun, persoalan tersebut bisa segera selesai.

“Ini menunjukkan apakah ada keseriusan untuk menyelesaikan persoalan ini. Karena, kasus ini telah memakan korban banyak terutama bagi parpol. Hal ini juga menunjukkan pemerintah terutama penegak hukum terkesan maju mundur,” katanya.

Jika ada kerja sama dengan pemerintah negara bersangkutan seperti ekstradisi, maka sebaiknya hal itu benar-benar dilakukan untuk menghadirkan Nunun di tanah air. “Karena kita mempunyai kerja sama, ya harus digunakan,” katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement