REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Badan pengawas nuklir PBB memutuskan akan melaporkan Suriah ke Dewan Keamanan (DK) PBB karena diduga memiliki program nuklir rahasia.
Pemungutan suara Badan Energi Atom Internasional (IAEA) memutuskan untuk menindak negara tersebut karena diduga telah membangun pembangkit nuklir yang tidak diumumkan.
Pada pertemuan dewan gubernur IAEA yang beranggotakan 35 negara, tujuh belas mendukung, enam lainnya menolak, termasuk Rusia dan Cina, 11 negara lainnya abstain. Terakhir kali IAEA melakukan hal sejenis adalah terhadap Iran pada Februari 2006.
Washington menuduh Suriah membangun pembangkit rahasia di padang pasir Dair Alzour dengan bantuan Korea Utara. Bangunan tersebut dihancurkan Israel pada 2007.
IAEA mulai menyelidiki tuduhan tersebut bulan Juni 2008, tetapi Suriah menolak bekerjasama. Pemeriksa PBB hanya satu kali diperbolehkan mengunjungi Dair Alzour atau tempat-tempat lain.
Sebagaimana dilaporkan BBC, Kamis (9/6), pimpinan IAEA, Yikuya Amano, baru-baru ini menyatakan keyakinan bahwa tempat tersebut "kemungkinan besar" berisi pembangkit nuklir rahasia.