Selasa 14 Jun 2011 15:20 WIB

Astaghfirullah...Organ Tubuh Hasil Euthanasia 'Dipanen' untuk Transplantasi di Belgia

Transplantasi dua organ tubuh diyakini dapat memperpanjang hidup para pengidap diabetes
Transplantasi dua organ tubuh diyakini dapat memperpanjang hidup para pengidap diabetes

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS - Seperempat dari semua transplantasi paru-paru di Belgia berasal dari orang-orang yang dibunuh dengan suntikan mematikan (eutanasia). Organ orang yang 'dimatikan' dengan eutanasia di Belgia  dipanen untuk operasi transplantasi, kata sebuah laporan kemarin.

Penelitian yang dipimpin oleh Dirk van Raemdonck, seorang ahli bedah dari Leuven, menemukan paru-paru  diambil dari mereka yang mati melalui euthanasia karena mereka berada dalam kondisi jauh lebih unggul untuk orang dari orang-orang tewas dalam kecelakaan.

Makalah ini menunjukkan sekitar 23,5 persen dari donor transplantasi paru-paru dan 2,8 persen dari donor transplantasi jantung berasal dari individu yang sengaja 'dibunuh' melalui euthanasia.

Van Raemdonck bersikeras dokter bertindak sesuai hukum. Euthanasia disahkan di belgia sejak 2002. Semua donor juga telah memberikan persetujuan mereka sebelum disuntik mati.

Laporan menyebutkan 'donor  dirawat di rumah sakit beberapa jam sebelum prosedur euthanasia dilakukan'. Mereka diberi suntikan mematikan, dan setelah mati, organ tubuh mereka 'dipanen' untuk diawetkan atau dipasangkan pada yang membutuhkan.

Makalah ini mengungkapkan Eurotransplant, sebuah kelompok koordinasi untuk transplantasi di Austria, Belgia, Kroasia, Jerman, Luxemburg, Belanda dan Slovenia, tengah merancang protokol untuk 'donasi organ dan transplantasi setelah euthanasia'.

Dr Peter Saunders, pimpinan Care Not Killing, sebuah kelompok payung lebih dari 50 organisasi medis dan donasi keagamaan yang  menentang euthanasia, mengatakan sangat terkejut atas laporan tersebut.

"Saya takjub melihat betapa acuh tak acuh orang atas masalah ini dilihat dengan seolah-olah membunuh pasien dan kemudian mengambil organ mereka adalah hal paling alami di dunia," katanya.

sumber : Daily Mail
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement