REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK - Orang bersenjata tak dikenal menembak dan menewaskan empat tentara yang sedang melakukan patroli dengan sepeda motor di Thailand selatan yang dilanda pemberontakan, kata polisi Jumat.
Tentara-tentara yang berusia antara 21-48 tahun itu, tewas di tempat kejadian setelah sedikitnya empat penyerang melepaskan tembakan dari dua truk pick-up di provinsi Pattani pada Kamis malam.
Seorang remaja wanita yang sedang berjalan di tempat tersebut terluka dalam serangan itu.
Sebelumnya pada Kamis di kota propinsi Yala, satu ledakan bom pinggir jalan melukai seorang perwira polisi dan seorang pejabat dari departemen jalan raya.
Lebih dari 4.500 orang, baik Muslim maupun Buddha, telah meninggal dalam serangan hampir setiap hari sejak pihak gerilyawan melancarkan pemberontakan di tiga provinsi Thailand selatan yang dekat dengan perbatasan Malaysia sejak awal 2004.
Para pengritik menuduh pemerintah gagal untuk mengatasi keluhan-keluhan kaum minoritas Muslim Melayu Thailand, termasuk dugaan pelanggaran-pelanggaran oleh militer dan dirasakan kurangnya rasa hormat terhadap bahasa etnis, identitas dan agama masyarakat di wilayah tersebut.
Wilayah Thailand selatan dulunya adalah daerah otonomi kesultanan Melayu Muslim sampai kemudian dianeksasi oleh Thailand, yang mayoritas penduduknya memeluk Buddha, pada 1902. Sejak itu pemberontakan meletus hingga kini.