REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, Kamis (23/6), mengatakan ia menentang rencana pegiat pro-Palestina untuk memberangkatkan beberapa kapal ke Jalur Gaza, dalam pembangkangan terhadap blokade Angkatan Laut Israel.
"Kami tak percaya flotilla itu adalah yang yang perlu atau bermanfaat untuk berusaha membantu rakyat Jalur Gaza," kata kepala diplomat AS tersebut kepada wartawan.
"Baru pekan ini, pemerintah Israel menyetujui komitmen penting mengenai perumahan di Jalur Gaza. Akan ada bahan bangunan yang memasuki Jalur Gaza."
Ia menyatakan, armada itu adalah bentuk provokasi semata. "Dan kami kira tak membantu bagi armada kapal bantuan yang berusaha memancing tindakan dengan memasuki perairan Israel dan menciptakan situasi yang 'membuat Israel memiliki hak untuk membela diri'," katanya.
Pada 31 Mei 2010, personel pasukan komando Israel menewaskan sembilan pegiat Turki, termasuk satu orang yang juga memiliki kewarganegaraan AS, ketika mereka menyerbu satu kapal Turki yang menjadi bagian dari armada bantuan yang berusaha menerobos blokade Israel atas Jalur Gaza.
Sekelompok pegiat pro-Palestina, yang dipimpin oleh beberapa kelompok pegiat Turki, mengatakan mereka berencana berlayar dalam beberapa hari ke depan menuju Jalur Gaza, terutama dari pelabuhan Yunani.