Kamis 30 Jun 2011 13:36 WIB

Benarkah Masyuri Hasan Terlibat Pemalsuan Surat MK?

Rep: Esthi Maharani/ Red: Djibril Muhammad
Gedung Mahkamah Konstitusi di Jakarta.
Foto: kpu.jabarprov.go.id
Gedung Mahkamah Konstitusi di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Mansyuri Hasan (MH) , juru panggil Mahkamah Konstitusi (MK) dicurigai terlibat dalam pemalsuan surat MK. Panitera pengganti MK, Nallom Kurniawan mengatakan MH berupaya membuat surat jawaban tertanggal 17 Agustus 2010.

Ia menceritakan dirinya mendraf surat untuk dikonsultasikan dengan Ketua MK. Saat itu, Hasan yang mengetik. Hasil konsultasi pun diputuskan harus sesuai dengan amar putusan. Setelah dirapikan, Hasan dan Nallom pun berangkat ke KPU untuk menyerahkan surat tersebut.

Menurutnya, saat itu, Hasan seperti orang ketakutan. Ia bahkan meminta agar kendaraan Nallom yang dipakai untuk ke KPU. "Yang mengejutkan, Hasan pinjem topi, jaket, dan duduk di belakang mobil. Ponselnya pun selalu berdering dan tidak pernah diangkat," katanya.

Saat ke KPU, tak ada komisioner yang ada di sana. Sempat beberapa lama menunggu di parkiran KPU, muncul dua orang yakni Dewi Yasin Limpo dan Bambang. "Saat itu mereka menghampiri dan meminta kami agar tidak menyampaikan surat jawaban KPU ke komisioner," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement