REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Ketua DPR, Taufik Kurniawan, meminta para pelajar untuk dapat memilah informasi secara selektif dan positif, khususnya yang dapat menunjang belajar. “Apabila informasi mengandung fitnah jangan diambil," papar Taufik saat memberikan sambutannya kepada 250 pelajar berprestasi yang tergabung dalam Forum Pelajar Indonesia di Operation Room DPR, Selasa (5/7), dalam rilis kepada Republika.co.id.
Melalui cara ini, tambahnya, era keterbukaan dan internet dapat memberikan manfaat kepada para pemuda sehingga mereka dapat lebih siap menerima tongkat estafet kepemimpinan di masa mendatang.
Dia mengatakan, pada zaman pergerakan, banyak tokoh-tokoh pergerakan atau politik berasal dari pelajar atau cendikiawan. "Mereka semua adalah pelajar karena itu kita yakin di era keterbukaan ini para pelajar sekalian dapat menjadi politisi yang matang,"jelasnya.
Menurutnya, DPR sekarang telah menjadi penyeimbang sistem check and balances dari trias politika. “Di era tertutup, kita tidak mengetahui sepak terjang anggota dewan, sekarang ini di era reformasi, setiap media massa dapat memberitakan tentang dewan dari sisi 'keseksian beritanya’, artinya berita yang dapat menggigit opini publik yang dasyat biasanya berita mengenai pribadi sosok tokoh politisi.”
Ia mengatakan posisi DPR sekarang ini sebagai penyangga demokrasi dimana pun di dunia. “Demokrasi yang maju seperti Amerika Serikat pun, harus memiliki check and balances," jelasnya. Kini, lanjutnya, dunia informasi tidak terbatas. “Bahkan, lewat Twitter dan Facebook kita dapat memantau perkembangan mengenai Amerika Serikat.”
Saat ini, menurutnya, pengajar maupun orangtua memiliki tugas yang berat dibandingkan era 1980 lalu. “Dahulu, acara atau tayangan televisi cuma satu saluran, sekarang melalui teknologi satelit kita bisa menyaksikan berbagai acara di belahan dunia," katanya
Ia mengatakan DPR menyambut positif launching Pelajar Parlemen Indonesia. “Kita akan terus mendukung poin mana saja yang bisa dimanfaatkan oleh pelajar," lanjutnya.