REPUBLIKA.CO.ID,BRUSSEL--Kampanye Eropa Untuk Akhiri Blokade Gaza menegaskan bahwa kapal Prancis yang tergabung dalam Freedom Flotilla 2, sukses berlayar menuju Gaza, sementara kapal lainnya dilarang berlayar menuju Gaza di pelabuhan Yunani.
Romy Abduh, Anggota Kampanye dan Kordinator Aliansi Armada Pembebasan menyatakan, kapal Perancis bernama “Karamah” telah berlayar dari pelabuhan Kursika Prancis dan sedang dalam perjalanan menuju Gaza. Disebutkan saat ini kapal berada di perairan internasional.
Dalam keterangan persnya, Selasa (5/7) Abduh memaparkan bahwa kesuksesan kapal Prancis yang mengangkut enam orang relawan berlayar menuju Gaza merupakan tantangan bagi lobi yahudi yang telah merayakan kesuksesan mereka mencegah pemberangkatan kapal menuju Gaza untuk memberikan bantuan bagi rakyat Palestina.
Otoritas Yunani memutuskan secara resmi pelarangan sembilan Armada berlayar menuju Gaza, dan mengusulkan pengalihan bantuan untuk Gaza melalui pelabuhan-pelabuhan Israel, namun usulan ini ditolak keras oleh pihak penyelenggara konvoi kemanusiaan.
Disebutkan bahwa Aliansi Armada Pembebasan telah mengumumkan bahwa kapal konvoi internasional akan terus berupaya berlayar menuju Gaza, meski putusan pelarangan pihak Yunani yang telah kehilangan landasan hukum dan etika yang merespon tekanan Israel.
Kampanye Eropa yang berkantor di Brussel menegaskan bahwa pelarangan kapal Freedom Flotilla berlayar menuju Gaza, tidak akan menghentikan upaya relawan yang tergabung dalam Aliansi Armada Pembebasan, sampai blokade dan penjajahan berakhir secara final.
Disebutkan bahwa ketundukan otoritas Yunani terhadap tekanan Israel dan melarang Armada Pembebasan berlayar, menguasai sejumlah kapal, tidak akan menghambat upaya yang dilakukan relawan internasional untuk mengakhiri blokade Gaza yang telah berlangsung selama lima tahun berturut-turut. Kampanye Eropa menegaskan bahwa mengakhiri blokade merupakan tujuan strategis yang akan terus dilakukan dengan semua cara.