Rabu 06 Jul 2011 19:23 WIB

Rusia Berencana Perluas Wilayah di Kutub Utara

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Rusia tahun depan akan mengajukan satu klaim kepada PBB mengenai perluasan perbatasannya di Kutub Utara, kata seorang pejabat penting, Rabu, dalam satu usaha yang dapat menimbulkan ketegangan dengan tetangganya di kawasan Arktik itu.

"Saya mengharapkan tahun depan kami akan mengajukan satu klaim yang didasarkan penelitian ilimiah yang baik tentang perluasan perbatasan-perbatasan di kawasan Arktik kami," kata Wakil Perdana Menteri Sergei Ivanov di kota Naryan-Mar, Timur Jauh kawasan Kutub Utara (Arktik).

Ivanov mengemukakan hal itu saat para ilmuwan Rusia memulai satu ekspedisi baru yang bertujuan untuk memperkuat klaimnya atas wilayah di daerah Kutub Utara ituitu. "Ekspedisi itu dilengkapi dengan peralatan modern dan segala yang diperlukan bagi klaim yang layak dan ilmiah," katanya, yang dikutip kantor-kantor berita RIA-Novosti dan Itar-Tass.

Rusia memperingatkan tetangga-tetangga Kutub Utaranya termasuk Kanada dan Norwegia ketika negara itu menancapkan satu bendera di dasar samudara Arktik itu tahun 2007 dalam satu tanda simbolis yang menyatakan klaimnya atas wilayah itu.

Ekspedisi terbaru bertujuan untuk memperkuat bahwa daerah-daerah adalam air Lomonosov dan Mendeleev di Arktik yang merupakan satu kelanjutan geografis beting Arktik Rusia.

Kedua bagian itu diberi nama para ilmuwan besar Rusia tetapi sejauh ini Komisi PBB tidak menyetujui maupun menolak klaim Rusia atas daerah itu.

Tetapi Rusia mengharapkan klaimnya akan menang yang akan menambah jutaan kilometer persegi wilayahnya dan hak-hak untuk mengeksplorasi lebih banyak cadangan gas di Arktik yang kaya energi itu.

Perdana Menteri Vladimir Putin bulan lalu mengatakan Rusia akan mempertahankan "dengan kuat dan konsisten "kepentingannya d Arktik kendatipun tetap melakukan kontak dengan mitra-mitra regionalnya mengenai masalah itu.

Ia memperingatkan bahwa Rusia berniat akan "memperluas kehadirannya" di Arktik dan Menteri Pertahanan Anatoly Serdyukov mengatakan angkatan bersenjata akan membentuk dua dua brigade Arktik untuk mempertahankan kepentingan-kepentingannya.

Lima negara Arktik-- Kanada, Denmark, Norwegia, Rusia dan Amerika Serikat-- terlibat dalam perlombaan ketat untuk mengumpulkan bukti untuk mendukung klaim-klaim mereka di tengah-tengah laporan bahwa pemanasan global dapat menyebabkan kawasan itu bebas dari es tahun 2030.

Rusia menandatangani satu perjanjian dengan Norwegia September tahun lalu untuk mengakhiri sengketa 40 tahun atas daerah maritim 176.000 kilometer persegi yang membentang di zona ekonomi kedua negara di Laut Barents dan Samudra Arktik.

Perjanjian itu menetapkan sumber-sumber energi di wilayah itu, memerlukan kedua negara mengembangkan bersama deposit-deposit minyak dan gas yang terletak di garis perbatasan.

Dasar laut Arktik diperkirakan menyimpan 90 miliar barrel atau 13 persen dari cadangan minyak dunia yang belum ditemukan dan 30 persen dari sumber-sumber gas yang belum ditemukan, kata Survai Geologi Amerika Serikat.

Kapal tangki raksasa Rusia -- yang dikawal dua kapal pemecah es bertenaga nuklir -tahun lalu melakukan perjalanan bersejarah melintasi jalur Timur Laut yang mengangkut gas padat ke China.

Ivanov mengatakan ia mengharapkan rute laut Utara itu bersama dengan pantai Arktik Rusia menjadi rute transit lima juta ton barang-barang tahun 2012, satu peningkatan yang dramatis dari angka tiga juta ton yang diperkirakan tahun ini.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement