REPUBLIKA.CO.ID,NAZARET--Organisasi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menuduh militer Israel bertanggung jawab penuh atas meninggalnya sejumlah pengungsi Palestina dalam peristiwa kekerasan terhadap aksi damai "kembali" dan gerakan menuju perbatasan utara wilayah Palestina terjajah 1948, dalam peringatan Nakba pertengahan bulan Mei lalu.

Sekjen PBB Ban Ki-mon menyampaikan kecaman keras terhadap tindakan pasukan penjajah Zionis Israel dan penggunaan kekuatan "tidak sesuai" oleh pasukan penjajah Israel terhadap para demonstran Palestina di perbatasan Libanon, hingga mengakibatkan 7 dari mereka gugur akibat tembakan pasukan Israel.

Dalam laporan seputar peristiwa "Nakbah", Ban Ki-mon mengecam serangan senjata api yang dilakukan pasukan Zionis Israel terhadap para demonstran damai di perbatasan dengan Libanon, dari pada menggunakan sarana lain "yang lebih ringan" untuk membubarkan para demonstran sesui dengan tingkat ancaman yang dihadapi pasukan Israel.

Laporan PBB ini, seperti dilansir surat kabar Israel Ha'aretz hari ini, Rabu (6/7), menilai bahwa serangan senjata api oleh pasukan militer Zionis Israel ke wilayah di belakang "green line" sehingga membunuh demonstran, merupakan pelanggaran resoluasi PBB nomor 1701, selain karena serangan senjata api tersebut tidak sesuai dengan ancaman yang dihadapi Israel.

Sementara itu Menlu Israel membatalkan kunjungan delegasi PBB untuk Libanon, Michael Williams, yang sedianya berkunjung ke Tel Aviv, karena kekecewaan Israel atas isu laporan PBB tersebut.

Ikuti Whatsapp Channel Republika