Kamis 14 Jul 2011 13:48 WIB

Apa Sih Susahnya Menangkap Nazaruddin?

Rep: Yulianingsih/ Red: cr01
Mantan bendahara Partai Demokrat M Nazaruddin
Foto: Blogspot
Mantan bendahara Partai Demokrat M Nazaruddin

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Buya Syafi'i Maarif mengatakan tidak sulit sebenarnya menangkap mantan bendahara Partai Demokrat Nazaruddin.

Hanya saja, kata dia, pemerintah berani tidak menangkap buronan tersebut. "Tidak sulit sebenarnya, hanya saja akan banyak yang kena," tandasnya saat ditemui usai peluncuran Jusuf Kalla (JK) School of Government di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Kamis (14/7).

Menurut Buya Syafi'i, jika pemerintah berani menangkap Nazaruddin maka hal tersebut sama dengan menikam diri sendiri. "Di Singapura, Nazaruddin sudah membeberkan semuanya. Oleh sebab itu, sebenarnya mudah menangkap dia,"  ujarnya.

Secara terpisah, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) secara mengatakan, partai politik manapun yang menggunakan kepercayaan rakyat untuk korupsi pasti akan merusak negara. "Apa pun yang dilakukan Nazaruddin dengan merampok APBN sedemikian rupa, pasti akan merusak parpol dan negara," tegasnya.

JK mengemukakan pengalamannya saat memimpin Partai Golkar periode 2004-2005. Menurut JK, dirinya tegas dalam memimpin partai tersebut. Siapa pun yang terlibat kasus korupsi langsung ditindak tegas. "Parpol apa pun jangan jadi benteng korupsi. Kalau itu dilakukan, habis kepemimpinan bangsa ini. Dari dulu korupsi ini menghancurkan kepemimpinan. Lihat saja Kerajaan Mataram hancur karena korupsi," ujarnya.

Kasus Nazaruddin memang ramai dibicarakan di banyak media dan oleh banyak tokoh. Namun tindakan tegas terhadap kasus tersebut masih ditunggu. "Tapi saya yakin KPK dan kepolisian akan melakukan langkah efektif untuk itu. Dan itu bisa kita lihat jika nanti Nazaruddin sudah di pengadilan," pungkasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement