Jumat 15 Jul 2011 14:05 WIB

Anas: Rakornas Dijadikan Momentum Koreksi

Rep: Esthi Maharani/ Red: Djibril Muhammad
Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum (kiri) didampingi para petinggi Partai Demokrat.
Foto: Antara/Prasetyo Utomo
Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum (kiri) didampingi para petinggi Partai Demokrat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Rakornas Partai Demokrat (PD) pada 23 Juli mendatang tampaknya akan menjadi ajang bersih-bersih internal partai. "Rakornas kami jadikan momentum untuk melakukan koreksi perbaikan dan penyempurnaan agar seluruh kader partai semakin disiplin, makin tertib dan makin memegang teguh asas dan etika partai,” kata Ketua Umum PD, Anas Urbaningrum, Jumat (15/7).

Selain itu, direncanakan dalam rakornas itu digunakan sebagai forum untuk melakukan konsolidasi partai politik secara nasional. Anas mengatakan sebagai partai terbesar, PD harus menjadi partai yang percaya diri untuk terus berkiprah baik dipusat maupun di daerah.

Tetapi, ia menolak jika dikatakan konsolidasi itu berkaitan dengan permasalahan mantan bendahara PD, M Nazaruddin yang sedang dicari aparat hukum Indonesia. "Bukan. Konsolidasi partai itu sesuatu yang tidak pernah berhenti," katanya.

Kemungkinan rakornas berujung pada kongres luar biasa (KLB) pun ditolak Anas. "Saya kira perkaranya sudah jelas. Saya kira tak ada KLB. Yang ada KLB adalah kompak luar biasa," katanya.

Sejauh ini, rakornas sudah pada tahap finalisasi persiapan teknis dan persiapan materi. Rakornas PD tersebut mengagendakan penegasan disiplin partai. Rakornas ini merupakan realisasi perintah SBY. Di dalamnya akan dibahas masalah di internal partai yang citranya terus tergerus kasus Nazaruddin ini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement