REPUBLIKA.CO.ID,PURWAKAETA--Ikan-ikan hasil budi daya kolam jaring apung di perairan waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat terjangkit virus, kata petani setempat Senin.
Penyakit tersebut menyerang ikan di tengah harga yang mulai membaik, kata petani.
Ikan mas yang terjangkit virus tersebut bercirikan sebagian kulitnya terkelupas, dan bintik-bintik merah di bagian insang.
Dari pemantauan di lapangan menunjukan serangan virus itu telah memaksa banyak petani di Jatiliuhur menjual "obral" ikan mereka karena kekhawatiran virus semakin merajalela.
Baban Purnama, seorang koordinator petani menyebutkan bahwa virus yang menyerang ikan budi daya itu muncul dalam dua pekan terakhir, dan sulit diberantas.
"Para petani berupaya mengobatinya, tapi tidak membuahkan hasil," tambahnya, dan menyebutkan virus itu muncul diduga karena jeleknya kualitas air waduk Jatiluhur.
Menurut para petani, virus muncul di tengah-tengah harga ikan yang sudah mulai membaik sekarang ini, sehingga kondisi tersebut mengkhawatirkan mereka.
Harga ikan mas di tingkat petani di Jatiluhur saat ini, katanya, mencapai Rp15.500 per kilogram, atau naik Rp4.000 dari harga pekan lalu.
Petani berharap pihak berwenang bisa membantu mengatasi serangan pada ikan itu, sehingga mereka tidak mengalami kerugian.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Purwakarta Komaran menyebutkan bahwa virus yang menyerang ikan di Jatiluhur adalah koi herves virus (KHV), dan berpotensi menyebabkan kematian ikan.
"(Jenis) virus yang menyerang adalah koi herves virus (KHV), dan itu mematikan," katanya menambahkan.