REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA - Perdana Menteri Yunani George Papandreou menyatakan kepuasannya atas keputusan Uni Eropa memberikan dana talangan kedua untuk negaranya senilai 109 miliar euro (155 miliar dolar). Kucuran dana itu adalah kesempatan untuk menyelesaikan krisis ekonomi yang mendalam.
Para pemimpin zona-euro, Kamis (21/7) menyepakati pada pertemuan darurat satu paket lanjutan dari tindakan yang bertujuan mencegah Yunani dari kebangkrutan karena utang besar publik. Dana talangan itu akan terdiri dari dana Uni Eropa, Dana Moneter Internasional (IMF) dan dana dari investor swasta.
"Akhirnya, kami memiliki program jangka panjang untuk memerangi masalah utang," kata Papandreou dalam pidato di Brussel, yang ditayangkan di televisi Yunani.
"Orang-orang kami bekerja keras, dan satu-satunya yang kami minta adalah untuk memberi kita kesempatan melaksanakan reformasi," katanya.
Yunani menghadapi kesulitan karena utang luar negerinya mencapai 490 miliar dolar dan defisit anggaran yang melampaui 15 persen dari PDB 2009.
Dana talangan yang baru disetujui itu terbanyak berasal dari 110 miliar euro telah diberikan oleh Uni Eropa pada Mei tahun lalu.
Pemerintah Yunani telah menerapkan sejumlah langkah-langkah penghematan untuk mengamankan rencana penyelamatan Uni Eropa-IMF, yang memicu gelombang protes dan pemogokan umum nasional di negara itu.