REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR--Kunjungan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama bisa direalisasikan sesuai rencana menghadiri pertemuan ASEAN Summit di Bali September 2011, membawa angin segar pariwisata pulau Dewata. "Kalau orang nomor satu dari negeri Paman Sam bisa hadir di Bali nanti, kepercayaan dunia internasional akan bertambah besar," kata Pengamat Pariwisata Bali Drs Dewa Nyoman Putra di Denpasar, Senin.
Seperti halnya Presiden AS ke-40 Ronald Reagen yang pernah berkunjung ke lokasi wisata semenanjung Nusa Dua Bali pada sekitar 1986, berpengaruh besar terhadap dunia pariwisata Indonesia khususnya Bali. Obama bisa singgah di pulau Dewata, tidak hanya bagus untuk pariwisata Bali, tetapi juga untuk Indonesia. Artinya, keamanan Indonesia sudah tidak perlu dipertanyakan dan Bali dianggap sangat spesial, katanya.
Presiden AS yang pernah datang ke Indonesia juga berdampak positif terhadap masalah keamanan di negeri ini sehingga turis Amerika bertambah terus, bahkan termasuk sepuluh besar negara pemasok wisatawan ke Bali. Putra mengatakan, sesuai catatan Dinas Pariwisata Provinsi Bali, jumlah wisatawan mancanegara asal Amerika Serikat yang datang langsung ke Bali selama Januari-Juni 2011 sebanyak 41.875 orang.
Angka tersebut bertambah 18,2 persen, dibanding periode sama 2010 yang hanya 35.403 orang, sehingga tercatat sebagai negara ke sepuluh besar pemasok wisatawan asing ke Bali di awal 2011. Negara pemasok wisatawan asing terbanyak ke Bali masih tetap dari Australia sebanyak 350.774 orang enam bulan pertama 2011, bertambah 27,5 persen dibanding periode yang sama 2010 sebanyak 279.539 orang.
Menyusul di urutan kedua adalah turis asal Cina sebanyak 106.401 orang bertambah dari sebelumnya 98.545 orang dan di peringkat tiga adalah turis asal Jepang berkurang dari 121.045 orang menjadi hanya 89.490 orang.