REPUBLIKA.CO.ID,GAZA--PM Palestina Ismail Haniyah menyerukan parlemen-parlemen dunia agar bekerja untuk membebaskan blokade dzalim terhadap Jalur Gaza dan menghentikan praktek-praktek penjajah Zionis Israel terhadap rakyat Palestina.
Hal tersebut disampaikan Haniyah dalam pertemuannya dengan delegasi tingkat tinggi parlemen Eropa di kantor dewan menteri di Gaza, Ahad (24/7). Haniyah menyampaikan pesan kepada parlemen Eropa dan parlemen dunia akan pentingnya bekerja untuk membebaskan blokade dzalim yang diberlakukan terhadap Jalur Gaza.
Haniyah berharap kunjungan parlemen dunia, khususnya parlemen Eropa kali ini, bisa turut andil membebaskan blokade atas Jalur Gaza. Dia menegaskan bahwa pemerintah Palestina dan rakyat Palestina mengapresiasi setiap upaya solidaritas yang dikerahkan untuk mereka dan meringankan penderitaan mereka.
Haniyah menyampaikan selamat datang kepada delegasi tamu dan mengungkapkan apresiasinya atas upaya yang mereka kerahkan untuk tiba di Jalur Gaza. Dalam kesempatan tersebut Haniyah memaparkan perkembangan yang terjadi pada isu Palestina.
Dia menyatakan bahwa kejahatan yang dilakukan penjajah Zionis Israel terhadap rakyat Palestina yang terisolasi, terutama di Jalur Gaza, menuntut adanya bahu membahu upaya demi menghentikan praktek-praktek penjajah Zionis Israel terhadap rakyat Palestina.
Sementara itu delegasi mengucapkan terima kasih kepada perdana menteri dan rakyat Palestina atas penyambutan yang baik. Mereka menegaskan akan membawa pesan pemerintah dan rakyat Palestina kepada seluruh dunia dan menyerukan pemerintah-pemerintah dunia untuk meninjau kembali sikapnya terhadap pemerintah Palestina dan berinteraksi dengannya.
Hari Ahad (24/7), kemarin, delegasi tingkat tinggi parlemen Eropa tiba di Jalur Gaza dalam rangka kunjungan selama beberapa hari, dengan tujuan untuk melihat dampak blokade Zionis selama 5 tahun berkelanjutan terhadap Jalur Gaza dan untuk melihat kondisi sulit yang dialami orang-orang Palestina di Jalur Gaza.
Delegasi ini terdiri dari 17 anggota parlemen. Mereka masuk Jalur Gaza melalui gerbang pelintasan Rafah, dalam rangka kunjungan solidaritas untuk warga Jalur Gaza. Mereka terdiri dari berbagai kalangan politik di Eropa mulai dari kaum Liberal, Sosialis dan partai "Hijau", yang dipimpin dan diketuai oleh Mr. Tony Lloyd, ketua Partai Buruh Inggris.