REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kabar mengejutkan muncul dari juru bicara KPK, Johan Budi, Selasa (26/7). Ia memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai juru bicara dan pegawai lembaga ad hoc tersebut.
"Benar, saya memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai juru bicara KPK, pengunduran diri itu akan saya sampaikan ke pimpinan melalui surat resmi besok," kata Johan kepada wartawan di Kantor KPK, Selasa (26/7).
Lantas, apakah pengunduran diri Johan tersebut terkait dengan isu-isu miring yang dilontarkan M Nazaruddin bahwa di KPK banyak mafianya? Johan menepisnya.
Menurut Johan, pengunduran dirinya terkait dengan pencalonannya sebagai pimpinan KPK Jilid III periode 2012-2016. Ia membutuhkan banyak waktu untuk mengikuti berbagai macam seleksi. Sehingga, ia tidak ingin pekerjannya sebagai jurubicara terganggu karena proses seleksi yang harus diikutinya tersebut.
Namun, sebelum ia mengumumkan pengunduran dirinya itu, ia sempat bercerita bahwa pada awal 2010, ia pernah diajak oleh Deputi Penindakan KPK, Ade Rahardja, untuk menemui dua orang anggota DPR RI di sebuah restoran di Jakarta pada malam hari.
Pertemuannya itu terendus oleh media bahwa yang ditemuinnya itu salah satunya adalah Nazaruddin. Johan meskipun mengaku menemui anggota DPR itu bersama Ade Rahardja, tetapi ia lupa apakah yang ditemuinya itu adalah Nazaruddin.
Karena, pada waktu itu ia tidak mengenal Nazaruddin dan pada saat pembicaraan, antara Ade Rahardja dan dua orang anggota DPR RI itu, ia tidak ikut diajak serta. Karena, mereka berbicara di meja lain sedangkan ia ditinggal sendirian di meja lainnya. "Ya pokoknya pada waktu itu saya ikut makan," ujar Johan.
Johan mengatakan, ia baru ingat peristiwa itu karena ia mendapat kabar dari media tersebut bahwa Nazaruddin menyebut Johan dan Ade Rahardja menemuinya pada awal 2010 lalu.
Terkait hal tersebut, Johan mengaku ia telah melaporkan hal tersebut kepada Direktur Pengawasan Internal KPK untuk mengklarifikasi bahwa ia tidak membicarakan sebuah kasus tertentu dengan anggota DPR yang disebut-sebut Nazaruddin itu. "Ya supaya tidak ada fitnah saja, karena nama saya disebut-sebut oleh Nazaruddin," katanya menegaskan.
Seperti diketahui, Nazaruddin menuding tiga orang petinggi KPK yaitu Wakil Ketua Bidang Penindakan, Chandra M Hamzah, Wakil Ketua Bidang Pencegahan, M Jasin, dan Deputi Penindakan Ade Rahardja. Mereka bertiga dituding merekayasa kasus suap pembangunan wisma atlet.
Belakangan, Nazaruddin menyebut Johan dan Ade Rahardja pernah menemuinya. Johan Budi sendiri sebelum menjadi juru bicara KPK adalah seorang wartawan di sebuah majalah nasional. Ia masuk ke KPK sejak 2005 lalu.