Kamis 28 Jul 2011 16:10 WIB

Harus Mundur, Kader Golkar yang Mendua

Rep: C13/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Partai Golkar tidak bisa berdiam diri menyikapi kadernya yang mendua dengan menjadi pengurus partai lain. Ketua DPP Golkar Harjiyanto Thohari mengatakan, dalam AD/ART partai tidak diperkenankan kader Golkar aktif di partai lain.

Hal itu dikemukakan Harjiyanto menanggapi kader Golkar, Ferry Mursyidan Baldan dan Syamsul Muarif yang menjadi pengurus teras NasDem. “Yang merangkap itu otomatis harus mundur,” tegasnya usai acara dialog nasional ‘Masa Depan Konstitusi Demokratik’ di Jakarta, Kamis (28/7).

Ia menjelaskan kader Golkar wajib memilih salah satu parpol yang dikehendakinya. Menurut Harjiyanto, Golkar tidak bisa menampung kader yang memiliki keanggotaan ganda di parpol.

Jika dibiarkan ada kader mbalelo, kata dia, justru Golkar bisa ditinggalkan para pemilihnya. Pasalnya itu terkait agenda-agenda yang diusung parpol satu dengan lainnya tidak mungkin sama.

Pihaknya yakin dengan pengunduran diri atau pemecatan kader tersebut tidak membuat suara Golkar berkurang. Diterangkan Harjiyanto, kalau Golkar tidak tegas berdampak pada turunnya kepercayaan rakyat kepada partai berlambang pohon beringin tersebut. “Orang memilih partai lebih kepada kepercayaan. Kalau dibiarkan ada kader mendua, suara Golkar malah turun,” ujar Wakil Ketua MPR tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement