Kamis 04 Aug 2011 10:15 WIB

Negaranya Tutup Pintu, Keluarga Saudi 'Bergerilya' Sendiri Cari PRT ke Kuwait dan Qatar

PRT Asia Tenggara di penampungan di Jeddah
Foto: Arab News
PRT Asia Tenggara di penampungan di Jeddah

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH - Setelah berbagai kesulitan yang dihadapi dalam merekrut pembantu dari luar negeri, keluarga Saudi kini bergerilya sendiri cari pekerja rumah tangga ke Kuwait dan Qatar. Caranya, mereka menghubungi kerabat mereka di negeri itu dan meminta dikirimi PRT dengan biaya mereka.

Dibutuhkan sesedikit satu bulan untuk merekrut pembantu dari luar negeri dan  rata-rata biaya yang dikeluarkan sebesar 7.000 riyal. Harga bervariasi berdasarkan kebangsaan sang PRT.

Saudi saat ini menghadapi banyak kesulitan dalam mendapatkan PRT, setelah Kerajaan melarang perekrutan dari Indonesia dan Filipina.

Kini, negara asal PRT makin sempit. Merekrut pembantu dari Kenya dan Ethiopia membutuhkan waktu yang lama dan uang dalam jumlah besar. Mereka yang memutuskan untuk mempekerjakan pembantu rumah tangga ilegal di dalam negeri membayar antara 1.800 - 2.500 riyal, dari sebelumnya gaji resmi mereka 700-800 riyal.

Sebagian besar orang yang diwawancarai oleh Harian Al-Eqtisadiah sepakat bahwa dibutuhkan waktu satu sampai dua bulan untuk merekrut pembantu rumah tangga dari negara-negara Teluk lainnya.

Abdullah Al-Juwaied, seorang Saudi dengan keluarga di Kuwait, mengatakan ia berhasil merekrut pembantu dari Nepal yang kembali dari majikan sebelumnya dan tidak bisa menemukan pekerjaan. Dia mengatakan bahwa dia membayar 6.000 untuk merekrut dia di bawah namanya. Menurut peraturan di Kuwait, pembantu bekerja di luar negeri harus mendapatkan izin, yang berlaku selama enam bulan tetapi dapat diperpanjang untuk periode berikutnya.

sumber : Arab News
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement