REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR - Identitas warga negara Indonesia (WNI) yang beberapa hari lalu menjadi korban pembunuhan di sebuah apartemen Taman Kosas, Ampang, Selangor, Malaysia, sudah bisa dikenali. Korban bernama Suramlah (35) asal desa Sukowono, Kecamata Pujer, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.
"Identitas korban tersebut kami terima berdasarkan keterangan dari pihak kepolisian Selangor," kata Kepala Bidang Penerangan, Sosial, Budaya Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, Suryana Sastradiredja di Kuala Lumpur, Selasa (9/8).
Suryana menjelaskan, identitas korban tersebut diketahui setelah seorang pria yang mengaku asal Sabah yang dikenal sebagai suaminya membenarkan bahwa korban adalah istrinya. Sedangkan bocah kecil yang juga ikut terbunuh adalah anak mereka.
Untuk mengidentifikasi mayat, maka kepolisian Malaysia telah merekayasa gambar korban agar bisa dikenali oleh suaminya. "Pria asal Sabah itu membenarkan kalau korban adalah istri dan anaknya," ungkap Suryana sebagaimana keterangan yang diperoleh dari pihak kepolisian Selangor.
Suryana menerangkan bahwa pada awalnya sulit untuk mencari tahu dimana tempat tinggal keluarga korban, namun setelah dibantu oleh Polres Bondowoso dengan menyisir sebanyak 20 desa akhirnya ditemukan juga tempat tinggal korban.
"Kami berterima kasih kepada Polres yang telah menemukan tempat tinggal korban dan keluarganya di desa Sukowono, Kecamatan Pujer, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur," katanya.
Menurut keterangan keluarga korban bahwa Suramlah, sempat pulang rumah pada saat dideportasi tahun 2008 dan menceritakan bahwa dirinya telah kawin pada tahun 2005 dan memiliki seorang anak.
Pada 2009, Suramlah menghilang dan pihak keluarga tidak tahu dimana keberadaannya. Namun pada tahun itu juga dia mengirimkan surat yang disertai foto anak laki-lakinya yang pada saat itu sedang berulang tahun yang ke tiga.
Sementara itu, kepolisian Selangor, Malaysia, juga telah menangkap delapan orang yang diduga sebagai pelaku pembunuh sadis dengan memutilasi korban. "Dari keterangan yang kami terima, delapan tersangka itu berasal dari Bangladesh dan kini sudah ditangkap," ungkap Suryana.
Ketika ditanya motif pembunuhan, dia mengaku juga belum dapat penjelasan dari pihak kepolisian. Tapi hal itu bisa diketahui pada sidang di pengadilan.
Dari keterangan yang diterima bahwa satu dari delapan orang yang ditangkap tersebut adalah kekasih korban yang tinggal satu lantai dengannya.
Sedangkan alat bukti yang telah ditemukan oleh polisi selain senjata tajam juga ditemukan sebuah palu yang digunakan oleh pelaku untuk memukul korban.
KBRI Kuala Lumpur mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian selangor, Malaysia yang dapat dengan cepat mengetahui identitas dan kewarganegaraan korban pembunuh tersebut.
"Kami percaya pihak Malaysia akan menjalankan Undang-Undang secara adil yaitu jika para tersangka terbukti bersalah maka dihukum seberat-beratnya sesuai ketentuan hukum negara ini. Kami tunggu hasil di pengadilan nanti,' kata Suryana.