REPUBLIKA.CO.ID,BANDARLAMPUNG - Pengamat politik dari Universitas Lampung (Unila), Arizka Warganegara, menilai tertangkapnya Muhammad Nazaruddin sebenarnya memberikan berkah buat Partai Demokrat sekaligus menjadi sebuah musibah.
"Menjadi musibah manakala 'nyanyian' Nazaruddin selama ini ternyata benar dan dibuktikan dengan fakta hukum, maka beberapa orang kader Demokrat yang selama ini diduga terlibat dalam beberapa kasus suap ini akan tersandung," kata dia.
Tidak hanya itu, lanjut pengajar di FISIP Unila tersebut, sebenarnya mungkin juga kasus itu akan menyeret beberapa kader di partai politik lain karena "core" kasusnya masuk dalam wilayah mafia anggaran Negara, dana-dana APBN dan lainnya. Sebaliknya, jika nyanyian Nazaruddin tidak terbukti maka Demokrat akan memeroleh kembali magnet "electoral" yang selama ini mulai diragukan oleh para pendukungnya. Poin utama justru kembalinya Nazaruddin menjadi sangat penting bagi eksistensi Anas Urbaningrum sebagai politisi.
"Anas akan sangat diuntungkan citranya jika tuduhan-tuduhan Nazaruddin tidak didasarkan pada fakta yang sesungguhnya," ujar dia.
Akan tetapi, lanjutnya lagi, akan menjadi "armageddon" atau kiamat politik bagi Anas Urbaningrum jika ternyata tuduhan dan keterlibatannya dalam beberapa kasus mafia anggaran tersebut benar berdasarkan pada fakta hukum. Karena itu, kehadiran Nazaruddin tentunya sangat penting bagi Anas merujuk pada masa depan politik politisi muda tersebut yang masih panjang.
''Jika ternyata Anas tidak terbukti, maka peluangnya menjadi politisi mumpuni masa depan akan terbuka lebar dengan berhasil membawa Demokrat keluar dari krisis, konflik dan dilema yang panjang,'' katanya. "Dan, itu 'entry point' buat Anas sebenarnya. Kepemimpinan dan soliditas partai sedang diuji menjelang 2014.''