Senin 05 Sep 2011 16:05 WIB

Abah Anom, Pribadi yang Tawadhu karena Keilmuan dan Kealimannya

Rep: Ditto Pappilanda/ Red: Djibril Muhammad
Abah Anom
Foto: suryalaya.org
Abah Anom

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepergian pimpinan Pondok Pesantren Suralaya, Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin atau akrab disapa Abah Anom di sisi Illahi cukup mengejutkan Partai Persatuan Pembangunan. Wakil Ketua PPP, Lukman Hakin Syaifuddin mendoakan Abah Anom meninggal dalam keadaan khusnul khatimah.

"Kita sangat berduka cita. Kaget," ucap Lukman saat disapa di Gedung DPR RI, Senin (5/9). Lukman memuji Abah Anom sebagai tokoh senior yang memberikan sumbangsih luar biasa kepada bangsa dan negara. Pengaruh Abah Anom pun dinilai sangat besar di berbagai kalangan.

Lukman mengingat pria kelahiran 1 Januari 1915 di Tasikmalaya itu sebagai sosok yang lembut dengan tutur kata yang santun. Dengan kealiman dan kedalaman ilmu yang dimiliki, Lukman mengagumi kesederhanaan Abah Anom hingga akhir hayatnya.

"Almarhum orang yang sangat waraai, orang yang memiliki kelaiman dan kelimuan yang luar biasa tinggi, dan beliau semakin tawadhu karena kealimannya," tuturnya.

Sebagai tokoh penting umat Islam, diakui Lukman, tokoh-tokoh PPP sangat menghormati Abah Anom. Pascakematiannya, Lukman berharap akan muncul murid-murid Abah Anom yang dapat meneruskan perjuangan yang telah dilakukannya selama ini.

Pendiri Ponpes Suralaya, Tasikmalaya ini menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 11.55 WIB di Tasikmalaya Medical Center.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement