REPUBLIKA.CO.ID, MANADO - Gunung Lokon di Provinsi Sulawesi Utara kembali menunjukkan peningkatan aktivitas kegempaan vulkanik yang bisa memicu letusan, Kamis (8/9). Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu, Farid Ruskanda Bina, di Kakaskasen, Kota Tomohon, Kamis, mengatakan, bila akumulasi gempa vulkanik tidak berhenti, diprediksi Gunung Lokon kembali akan meletus.
"Gempa vulkanik mengindikasikan suplai energi dari dalam masih cukup besar. Bila masih berlanjut kemungkinan akan terjadi juga letusan," katanya.
Enam jam sehari sebelumnya, pukul 18.00-24.00 WITA, terekam satu kali gempa vulkanik dalam dan delapan kali gempa vulkanik dangkal. Gempa embusan terekam sembilan kali, sedangkan tremor masih terus bergerak dengan amplitudo 0,5-1 milimeter.
Pada Kamis sejak pukul 00.00-06.00 WITA sudah terekam 13 kali gempa vulkanik dangkal dan satu kali gempa vulkanik dalam. Tercatat juga dua kali gempa tektonik dan satu kali gempa tektonik lokal. Gempa embusan yang terekam mencapai empat kali. Tremor bergetar dengan amplitudo 0,5-1 milimeter.
Ia mengatakan, asap yang terpantau Kamis pagi hingga pukul 09.00 WITA cukup tebal keluar dari kawah Tompaluan, Gunung Lokon. Hal itu, katanya, mengindikasikan energi panas dari dalam yang cukup besar telah menerobos ke permukaan.
"Sekarang ini kita bisa lihat asap kawah yang keluar sudah menipis. Kami menduga telah terjadi lagi sumbatan dan masih belum semua energi yang dilepaskan," katanya.
Ia mengharapkan, warga tetap siaga dan menjauhi radius bahaya Gunung Lokon 2,5 kilometer dari kawah Tompaluan.
"Statusnya hingga kini masih siaga level II. Belum dinaikkan atapun diturunkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika