REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Usai mendengar nasihat dari neneknya, tersangka kasus suap Sesmenpora, Muhammad Nazaruddin, mendapat pencerahan. Nasihat itu membuatnya berubah sikap untuk mau memberikan keterangan apapun terkait sejumlah kasus korupsi yang menderanya.
Menurut Ketua Komite Etik KPK, Abdullah Hehamahua, pada saat Nazaruddin diperiksa Komite Etik, Kamis (8/9) kemarin, mantan bendahara umum Partai Demokrat itu mengatakan bahwa neneknya yang berusia 80 tahun datang menjenguknya ketika hari lebaran kemarin. Sang nenek menasihati Nazaruddin bahwa urusan duniawi itu harus diselesaikan di dunia. Urusan dunia jangan sampai tidak selesai dan menjadi penghambat di akhirat nanti.
“Ya dia bercerita seperti itu, dia patuh pada nasihat neneknya,” kata Abdullah.
Setelah mendengar nasihat itu, Nazaruddin kemudian menghubungi pengacaranya untuk memberikan keterangan pada KPK. Komite ETik KPK yang tadinya sudah tidak mengharapkan Nazaruddin karena ia selalu bungkam akhirnya berubah. Komite mau mendengarkan keterangan Nazaruddin untuk menjadi bahan mengambil kesimpulan atas dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan sejumlah pejabat KPK.
Pada saat pelariannya ke luar negeri, Nazaruddin sebelumnya selalu berbicara mengungkap dugaan keterlibatan pihak-pihak lain termasuk pejabat KPK dalam sejumlah kasus korupsi. Namun ketika ditangkap dan dibawa ke tanah air, dia berubah bungkam dan tidak mau memberikan keterangan kepada penyidik KPK maupun Komite Etik KPK dengan alasan keselamatan keluarganya.