REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Kondisi terakhir Kampung Waihao, Ambon, Ahad (11/9) pasca kerusuhan sore tadi berangsur-angsur aman. Tidak ada lagi bentrokan yang terjadi. Namun, suasana tegang dan mencekam masih menyelimuti warga di kampung tersebut.
Demikian penjelasan dari Pemimpin Redaksi media lokal setempat Info Baru Ongkie Anacoda. Ongkie mengungkapkan dugaan sementara kerusuhan dipicu karena pembunuhan tukang ojek.
Dugaan ini masih dalam penyelidikan polisi. Kerusuhan tersebut kini meluas menjadi bentrokan antarkelompok dan mulai mengarah ke sentimen agama. "Kecurigaan atau sentimen terhadap agama tertentu memang masih kental di Ambon," ujarnya, Ahad (11/9).
Kerusuhan yang terjadi pada pukul 16.00 tersebut bermula dari seorang tukang ojek yang mengantar penumpang ke Gunung Nona. Gunung Nona dikenal sebagai wilayah komunitas Nasrani. Sedangkan, tukang ojek tersebut biasa menunggu penumpang di Kampung Waihao yang merupakan wilayah Muslim.
Menurut versi warga Gunung Nona, tukang ojek tersebut maninggal akibat kecelakaan. Namun, warga Waihao tidak percaya begitu saja. Mereka mempertanyakan mengapa kondisi motor korban tidak rusak jika terjadi kecelakaan.
Mereka percaya korban dibunuh. Kondisi korban sendiri mengalami retak di belakang kepala yang diduga akibat pukulan benda tumpul.