Ahad 11 Sep 2011 19:00 WIB

Ambon Rusuh, Warga Mengungsi dengan Pakaian Seadanya

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON-- Warga di sejumlah kawasan di kota Ambon memutuskan mengungsi ke rumah sanak keluarga karena khawatir ketegangan meluas, menyusul insiden Minggu siang hingga petang.

Menurut pemantauan hingga Ahad malam, pengungsi terlihat di desa Passo, Lateri dan Halong, kecamatan Baguala, Kebun Cengkeh, Karang Panjang, Batu Meja, Kayu Putih dan Soya, kecamatan Sirimau serta Kudamati dan Gunung Nona, kecamatan Nusaniwe.

Para ibu dan ayah bersama anak-anak terlihat membawa surat - surat berharga, barang dan pakaian seadanya. "Yang penting menghindarkan anak-anak dari ketegangan dan mengamankan surat-surat berharga. Ketegangan di Ambon berdasarkan informasi disulut oleh kematian tukang ojek asal kelurahan Waihaong, kecamatan Nusaniwe, Sabtu (10/9) malam," ujar Alex, salah seorang pengungsi.

Para pengungsi maupun warga Ambon tidak menginginkan konflik sosial sebagaimana pada 1999 terulang kembali. "Jadi aparat keamanan harus bertindak tegas terukur dan mengusut tuntas penyebab kematian tukang ojek tersebut agar tidak terjadi pertikaian yang saat ini saja telah menimbulkan penderitaan," tutur Irene, seorang ibu yang memilih mengungsi ke Passo dari Poka, kecamatan Teluk Ambon.

Kapolda Maluku Brijen Polisi Syarief Gunawan, Wakil Gubernur Said Assagaf, Wali kota Ambon Richard Louhenapessy dan Wakil Walikota Sam Latuconsina bersama para tokoh agama berupaya menenangkan warga di sejumlah titik bentrokan, seperti, Waihaong, Pohon Puleh, dan simpang empat tugu Trikora.

Kasatlantas Polres Ambon dan Pulau-Pulau Lease AKP Marinus Djati menyatakan kejadian itu berawal dari kematian Darwis Saiman, tukang ojek warga Waihaong. "Darwis mengalami kecelakaan lalu lintas di kawasan Gunung Nona pada Sabtu malam (10/9) dan ditolong keluarga Tatuhey, yang membawanya ke rumah sakit. Namun korban meninggal dalam perjalanan," katanya.

Tapi, rumor berkembang bahwa korban tewas akibat dibantai di kawasan Gunung Nona dan akibatnya mobil angkutan umum jurusan terminal Mardika-Gunung Nona yang melintasi kawasan Waihaong, dilempari batu oleh warga setempat.

"Akibatnya, saya bersama Kapolres dan Wakil Wali kota Ambon Sam Latuconsina menemui keluarga korban di kawasan Waihaong dan menjelaskan persoalan sebenarnya dan pihak keluarga menerimanya, walau tetap meminta polisi mengusut persoalan ini," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement