REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Perdana Menteri Palestina, Ismail Haniyah, menyatakan pemerintahnya siap menyambut kunjungan bersejarah Perdana Menteri Turki, Recep Thayib Erdogan, ke Jalur Gaza.
Demikian ditegaskan Haniyah dalam wawancara dengan surat kabar Turki, Anatolia, Ahad (11/9). "Kami terus melakukan persiapan sekiranya PM Erdogan berkunjung ke Jalur Gaza. Kami telah membentuk panitia khusus untuk mempersiapkan kunjungan seperti ini," ujarnya.
Mulai Senin (12/9), Erdogan akan melakukan kunjungan selama empat hari. Mencakup kunjungan ke Mesir, Tunisia dan Libya dan untuk meluncurkan kembali kerjasama dengan negara-negara yang sedang mengalami revolusi rakyat tersebut. Secara pribadi dia sudah mengungkapkan keinginannya untuk berkunjung ke Jalur Gaza di sela-sela kunjungan ke Mesir.
Menurut Haniyah, kunjungan seperti ini akan menjadi bersejarah, sekaligus akan memberikan toleransi kepada orang-orang Palestina dengan menunjukkan simpati mereka kepada Turki dan menunjukkan peran baru Turki di kawasan, khususnya di Jalur Gaza. "Kunjungan ini akan menjadi langkah untuk membebaskan blokade lalim yang diberlakukan penjajah terhadap Jalur Gaza," tegas Haniyah.
Turki sendiri pada awal September lalu telah memberlakukan sanksi terhadap entitas Zionis Israel, mencakup pengusiran Dubes Israel dan pembekuan kerjasama perdagangan dan militer. Hal itu dilakukan Turki karena Israel menolak meminta maaf atas serangan yang dilakukan terhadap kapal Turki, Mavi Marmara, yang membawa bantuan ke Jalur Gaza—yang mengakibatkan sembilan relawan Turki gugur pada akhir Mei 2010 lalu.