Senin 12 Sep 2011 11:33 WIB

Kontras Persoalkan Kinerja Polisi Tangani Awal Mula Rusuh Ambon

Rep: Syalaby Ichsan/ Red: Stevy Maradona
Detasemen Kavaleri (Denkav) 5/BLC - Kodam XVI Pattimura mengerahkan sejumlah tank untuk membantu Polda Maluku menghentikan kericuhan antara warga yang terjadi di Kota Ambon, Ahad (11/9).
Foto: Antara/Izaac Mulyawan
Detasemen Kavaleri (Denkav) 5/BLC - Kodam XVI Pattimura mengerahkan sejumlah tank untuk membantu Polda Maluku menghentikan kericuhan antara warga yang terjadi di Kota Ambon, Ahad (11/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator komisi untuk orang hilang dan korban tindak kekerasan, Haris Azhar, mengaku kecewa dengan sikap aparat kepolisian dalam penanganan bentrokan antar warga di Ambon, Maluku, Ahad (12/9).

Haris pun mempertanyakan dimana keberadaan polisi saat tengah terjadi benturan antarwarga akibat kematian tukang ojek tersebut. "Kita patut kecewa ketika polisi tidak berada di tempat ketika terjadi bentrok di Ambon. Terlebih ketika polisi tidak memberikan informasi yang terang perihal kematian tukang ojek yang menjadi akar permasalahan,"ujar Haris melalui surat elektronik, Senin (12/9).

Selain itu, Haris menyoroti berbagai informasi yang mengabarkan bahwa bentrokan terjadi hampir di seluruh bagian Kota Ambon. "Padahal tidak demikian,"ujarnya. Haris pun meminta kepada semua pihak agar tidak melontarkan informasi dan isu yang kembali membakar informasi warga.

Meski mengkritisi sikap aparat keamanan, Haris meminta agar semua pihak tetap meminta polisi dan aparat pemerintah agar melakukan kerja yang baik dan profesional untuk menuntaskan masalah ini tanpa melihat latar belakang warga."Kedamaian di Ambon adalah hal yang mahal untuk dirusak,"tegasnya.

Nofri Jogja alias Vino, seorang tukang ojek, tewas karena diduga dianiaya sekelompok orang di Gunung Nona, Ambon, Maluku, Ahad (11/9). Kasus tewasnya Vino menjadi penyebab terjadinya kerusuhan antar warga di Ambon.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement