REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta - Agama dan seni tak dapat dipisah dalam kehidupan. Hal ini disampaikan Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Nasaruddin Umar. "Berkesenian dapat menembus rasa dan merupakan bahasa universal," katanya, saat memberi penjelasan terkait penyelenggaraan Festival Eksibisi Budaya Islam dan dialog Seniman Muslim Negara Anggota MABIMS 2011 di Hotel Borobudur Jakarta, 20-24 September mendatang.
Nilai-nilai agama, tambah nasaruddin, akan terasa kering jika tak diikuti dengan seni. "Seseorang hatinya akan terasa kering jika ia tak memperdulikan seni. Agar hati tak kering, maka perlu dibasahi dengan berkesenian."
Kesenian, Kata Nasaruddin, tak melulu terkait dengan nyanyian. Masih banyak cabang seni, misalnya seni lukis dan lainnya. "Kita jangan lihat perbedaan. Kesenian pun tak seragam. Jika seseorang melihat lukisan, tentu beragam warna akan memberi kontribusi agar hasilnya indah," ujarnya menambahkan.
MABIMS adalah organisasi tak resmi kementerian agama Malaysia, Indonesia, Brunei Darussalam, dan Singapura.
Menurut Nasaruddin Umar, Festival Eksibisi Budaya Islam dan dialog Seniman Muslim Negara Anggota MABIMS 2011 dimaksudkan untuk membangun ikatan persaudaraan (ukuwwah) dan syiar Islam. Festival yang akan dibuka Menteri Agama Suryadharma Ali tersebut merupakan itikad baik pemerintah untuk mewujudkan dan memperkuat semangat persaudaraan dan mengangkat kedaulatan umat Islam di Asia Tenggara.