Selasa 20 Sep 2011 20:18 WIB

Ingin Dipulangkan Gratis, WNI Overstay di Saudi Ikuti Pendataan

WNI overstayer (WNIO) melakukan pendataan di Madinatul Hujjaj, Jeddah, Arab Saudi.
Foto: Dok. KJRI Jeddah
WNI overstayer (WNIO) melakukan pendataan di Madinatul Hujjaj, Jeddah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH - Para WNI yang menyalahi ijin tinggal atau WNI overstayer (WNIO) terus berdatangan ke Madinatul Hujjaj, bekas bandara lama kota Jeddah, Arab Saudi, untuk menjalani pendataan dan proses kepulangan. Hingga Senin (20/9), berdasarkan pantauan KJRI Jeddah, sekitar 1.000 orang telah memasuki halaman gedung bekas asrama haji ini, 800 di antaranya telah menjalani proses pendataan. “KJRI Jeddah menerjunkan petugas tambahan guna mengantisipasi semakin bertambahnya para WNIO yang datang ke Madinatul Hujjaj,” ungkap rilis KJRI.

 

Berbeda dengan pemulangan masal sebelumnya, pemerintah Arab Saudi kali ini hanya menyediakan halaman gedung Madinatul Hujjaj sebagai lokasi melakukan pendataan. Di halaman terbuka dengan suhu panas yang menyengat, para WNIO diminta berbaris dan antre untuk menjalani BAP (Berita Acara Pemeriksaan). Tiga meja layanan dibuka untuk mempercepat proses pengambilan data yang berlangsung hingga tengah malam.    

 

Dari hasil berita acara pemeriksaan oleh Teknis Imigrasi Jeddah dan berdasarkan liputan media lokal Arab Saudi, umumnya para WNIO ini mengaku memperoleh informasi  tentang  program pemulangan gratis ini dari  TV dan media online tanah air. Sebagian lagi dikontak oleh anggota keluarganya di tanah air dan diberitahu bahwa media TV dan media online di Indonesia memberitakan hal yang sama. Alhasil, para WNI yang menyalahi ijin tinggal ini bergerak dari berbagai kota menuju kantor KJRI Jeddah dan berkerumun di sekitar gedung KJRI, menuntut agar segera dipulangkan.

 

Sebelumnya, para WNIO yang umumnya kaum perempuan ini melakukan aksi unjuk rasa selama tiga hari di sekitar gedung KJRI Jeddah sehingga pelayanan di KJRI Jeddah  sempat ditutup selama dua hari.   

Sebagian berteriak-teriak sambil menari-nari --suatu pemandangan yang sangat tabu di Arab Saudi-- agar segera ditangkap oleh pihak imigrasi Saudi dan diangkut ke tarhil (penjara imigrasi). Pelayanan dibuka kembali pada Ahad (18/9) setelah para WNIO membubarkan diri menyusul pengumuman dari KJRI Jeddah bahwa proses pendataan akan segera dilakukan setelah berkoordinasi dengan pihak imigrasi Arab Saudi.

Sementara itu, hingga hari ini sekitar 250 WNIO yang telah menjalani proses pendataaan di Madinatul Hujjaj diangkut petugas Imigrasi  Saudi ke tarhil guna menjalani proses investigasi dan sidik jari.  

 

Sumber keimigrasian Arab Saudi menyebutkan sebanyak 313 WNIO berada di penjara imigrasi Jeddah dan telah menerima SPLP rencananya diterbangkan (dideportasi) hari ini guna menghindari menumpuknya para tahanan di penjara imigrasi.

Data KJRI Jeddah menyebutkan sejak bulan Januari sampai dengan akhir Agustus 2011 sebanyak 12.320 WNIO telah dipulangkan, sebanyak 2.669 di antaranya bervisa umrah, 1.074 anak-anak, sisanya adalah TKI bermasalah.  

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement