Rabu 21 Sep 2011 14:26 WIB

Gagalkan Upaya Palestina, Amerika Ganti Taktik

Rep: c29/ Red: Siwi Tri Puji B
Palestina
Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Amerika Serikat dan sekutunya mengubah taktik dalam menghadapi proposal negara Palestina. Pada saat yang sama, para pejabat AS mengaku tidak bisa menghalangi Mahmoud Abbas melakukan upaya untuk mendapat persetujuan dari Dewan Keamanan PBB. Hak veto, adalah senjata pamungkas yang bakal digunakan. Sebelumnya, Obama akan melobi Abbas.

"Presiden memutuskan lakukan pembicaraan langsung, karena kami percaya bahwa langkah Abbas di PBB bukan sebuah cara untuk mewujudkan negara Palestina." kata Deputi Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Ben Rhodes.  Dia mencatat, Abbas telah menunjukkan niatnya untuk pergi ke Dewan Keamanan, namun Obama tahu kalau para pejabat di Gedung Putih tidak yakin hal itu akan berhasil. "Oleh sebab itu kami menentang upaya-upaya tersebut" imbuhnya.

Palestina menilai upayanya mendapatkan hak veto Dewan Keamanan PBB untuk menjadi anggota penuh mendekati keberhasilan. Mereka terus melobi anggota dewan keamanan agar mau menerima Palestina sebagai anggota penuh.

Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad al-Maliki, menyatakan sembilan dari 15 negara anggota dewan keamanan sudah menyetujui. Hal ini mengakibatkan Amerika Serikat sebagai anggota dewan keamanan yang permanen terjebak pada posisi yang sulit. Selama ini, negeri Paman Sam terkenal sebagai sekutu dekat Israel. Demi tegaknya perdamaian antara Israel dan Palestina, Presiden Amerika Serikat, Barrck Obama, mencoba membuat terobosan baru dengan menganalisa dampak yang akan terjadi bagi perdamaian jika Palestina menjadi negara merdeka.

Rabu (21/9), Obama akan berunding dengan Presiden Palestina, Mahmud Abbas, dan PM Israel, Benjamin Netanyahu, untuk menghasilkan kesepakatan terbaik bagi perdamaian antara kedua negara. "Kami berharap Amerika mengikuti mayoritas anggota dewan keamanan untuk memihak kepada kami," ungkap Maliki.

Dia mengatakan Palestina berhak untuk merdeka seperti negara-negara lain di dunia. Pihaknya mengatakan hal itu harus dilakukan agar rakyat Palestina dapat hidup mandiri dan jauh dari tekanan Israel yang selama ini kerap memperluas area Kompleks Pemukiman Yahudi di Tepi Barat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement