Jumat 23 Sep 2011 16:43 WIB

Inilah Isi Buku yang Menyebut Keterkaitan Hugo Boss dengan Nazi

Salah satu toko ritel Hugo Boss
Foto: .
Salah satu toko ritel Hugo Boss

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN - Kaitan antara Hugo Boss dengan Nazi telah menjadi gunjingan berpuluh-puluh tahun usianya. Dalam buku Hugo Boss, 1924-1945:The History of a Clothing Factory During the Weimar Republic and Third Reich, karya Roman Koester, sejarawan ekonomi pada The German Armed Forces University di Munich, keterkaitan itu bukan sekadar sebagai penyedia seragam bagi Waffen SS. Hugo Boss juga aktif mendukung kampanye Nazi mengan memanfaatkan kekuatan jumlah buruh di pabrik mereka.

Temuan Koester menyebutkan, sebanyak 140 orang asal Polandia, sebagian besar wanita, serta 40 orang Prancis yang semuanya merupakan napi perang dipekerjakan di pabrik mereka selama periode Holocaust. Mereka ditempatkan di sebuah mess yang berada di area pabrik dan hidup dalam kondisi sangat pemrihatinkan dari sisi ketersediaan pangan dan higienitas.

Koester menyatakan, Hugo Ferdinand Boss, sang pemilik, tak menunjukkan itikad untuk memperbaiki kondisi mereka hingga tahun 1944, setahun setelah perang berakhir.

"kami hanya bisa mengatakan bahwa mereka bekerja di bawah tekanan dan pekasaan, tetapi kepedulian atas kesejahteraan mereka sama sekali tak ada," katanya.

Ia juga menyatakan, Hugo Boss adalah satu dari 15 ribu pabrik di jerman yang membuat seragam bagi para prajurit Nazi. "Namun tak ada indikasi bahwa Hugo Boss menjadi pemimpin pasar dalam produk seragam itu, juga tak ada sumber yang menyatakan Hugo Boss lah yang mendesain seragam itu," katanya.

Hugo Boss, perusahaan asal Jerman yang memiliki cabang di 110 negara ini, terkenal sebagai produsen fashion high-end untuk kaum pria dan wanita. Pada Selasa, perusahaan ini mengeluarkan permintaan maaf secara formal menyertai peluncuran buku terbaru tentang perusahaan ini. Di dalamnya juga disinggung tentang kaitannya dengan Nazi di masa lalu. "Perusahaan mengungkapkan penyesalannya yang mendalam kepada mereka yang menderita kerugian atau kesulitan di pabrik yang dijalankan oleh Hugo Ferdinand Boss di bawah kekuasaan Sosialis Nasional," tulis mereka di situs web perusahaan.

Hugo Boss bukan perusahaan  pertama yang mengungkapkan penyesalan atas 'dosa masa' lau terkait Nazi. Perusahaan Ikea dan perusahaan jaringan kereta api SNCF pernah melakukan hal yang sama tahun sebelumnya.

Milyuner Ingvar Kamprad, pendiri Ikea dituding di masa lalu merekrut orang-oarng untuk bergabung sebagai simpatisan fasis Sweden's Socialist Union (SSS). Ia menyatakan penyesalannya dengan menyatakan apa yang dilakukan merupakan kebodohan masa lalu dan kesalahan terbesar dalam hidupnya.

sumber : Haaretz
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement