REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Alkohol memang bisa membuat siapa saja kehilangan kendali atas dirinya. Seorang pengusaha asal Amerika serikat, Timothy Bradley, harus mendekam selama tiga bulan di penjara London setelah pengadilan memutusnya bersalah melakukan tindak tak menyenangkan pada awak kabin British Airways.
Kejadian bermula saat Bradley terbang dari Phoenix ke London menumpang pesawat BA pada 20 Agustus lalu. Dalam kondisi mabuk, dia meminta tambahan minuman keras pada pramugari. Tentu saja, sang pramugari menolaknya.
Bradley menjadi murka atas penolakan itu. Selain memaki-maki sang pramugari, dia juga mulai berulang: membunyikan musik di lapotopnya keras-keras. Ia juga sempat menggertak dan mengancam John Manson, kepala awak kabin.
Hakim Richard McGregor-Johnson menghukumnya atas tindakan kasar, mengancam, membuat komentar busuk ke sejumlah orang serta pengancaman.
Selama persidangan terungkap, Bradley memang sudah setengah mabuk saat naik pesawat. Dia sebelumnya telah minum dengan teman-teman sebelum naik dalam penerbangan di Phoenix, Arizona.
Di atas pesawat, ia terus mengajak mengobrol anggota awak kabin perempuan di bagian kelas bisnis pesawat, Charlotte Howell, yang merasa tidak nyaman dan digantikan oleh rekan laki-lakinya, Stuart Williams.
Ketika Williams menolak untuk melayani permintaannya akan minuman beralkohol, Bradley berkata, "Siapa Anda? Beraninya menghakini saya! berapa usiamu?"
Ketika dicoba untuk ditenangkan, Blandley malah makin marah, hingga meludahi pakaian John Manson.
Dia ditangkap saat pesawat mendarat.