Sabtu 24 Sep 2011 10:03 WIB

Tangis Haru Pecah di Ramallah Saat Palestina Resmi Ajukan Proposal dalam Sidang PBB

Warga Ramallah menyimak pidato Mahmoud Abbas dalam sidang PBB
Foto: AP
Warga Ramallah menyimak pidato Mahmoud Abbas dalam sidang PBB

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH — Ribuan orang dengan membawa bendera Palestina memenuhi jalanan di kota Ramallah, Tepi Barat, merayakan hari bersejarah diserahkannya  proposal permintaan pengakuan kedaulatan Palestina dan menjadi anggota PBB ke Sekjen PBB Ban Ki-moon, Jumat. Mereka bersorak dan banyak yang meneteskan air mata saat mahmoud Abbad berpidato.

Di Nablus, ribuan orang juga berkumpul di alun-alun utama membawa bendera dan poster Mahmoud Abbas. kaum pria, anak-anak, dan wanita berbaur meluapkan kegembiraan. Takbir berkumandang di seantero alun-alun.

Mereka bersorak terutama ketika  Abbas, dikenal sebagai Abu Mazen, mengumumkan dari podium Majelis Umum bahwa ia telah mengajukan permintaan untuk keanggotaan penuh PBB.

"Kami di sini merayakan karena Abu Mazen menyuarakan keinginan Kami ingin memiliki negara kita sendiri, seperti negara lain. Semua negara harus mendukung kami," kata Reem al-Masri, seorang guru berusia 30 tahun, yang kehilangan saudara dan dua sepupu dalam pertempuran dengan Israel selama pertempuran melawan pendudukan kedua satu dekade yang lalu.

"Ini tanah kami. Kami akan menjadi kuat didalamnya jika kami merdeka. Bila Anda memiliki sebuah negara, semua impian Anda menjadi kenyataan," katanya.

Di Ramallah, takbir dan air mata tumpah saat televisi menyiarkan pidato Abbas. Fuad Ashilla, 50 tahun, mengatakan hal terpenting adalah Abbas tidak menyerah pada tekanan Amerika untuk menarik kembali permintaannya.

Beberapa warga Palestina mengatakan bahwa mereka terinspirasi oleh gelombang protes di seluruh dunia Arab yang menyerukan kebebasan politik. "Seperti yang Anda lihat di dunia Arab, ketika orang pergi ke jalan mereka mengatakan apa yang orang inginkan," kata Ghassan Jabr, 47 tahun, di Lapangan Yasser Arafat di Ramallah. "Jika ini adalah apa yang orang inginkan, maka ini harus terjadi."

Kegembiraan atas langkah Abbas di markas PBB dirusak oleh kekerasan hanya beberapa jam sebelumnya. Di dekat desa Qusra, Tepi Barat, tentara Israel menembak mati seorang pria Palestina yang melemparkan batu saat bentrokan antara warga desa dan pemukim Israel.

Sebelumnya Jumat, warga  Palestina yang mendukung pengakuan atas palestina di PBB bentrok dengan tentara Israel di Tepi Barat di tiga lokasi.Tentara Israel menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa Palestina. Konfrontasi berlangsung beberapa jam, dan pada sore hari, petugas medis Palestina mengatakan sedikitnya 70 orang terluka dalam insiden itu.

sumber : AP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement