Sabtu 24 Sep 2011 10:10 WIB

Mahmoud Abbas: Tak Ada Sedikitpun Niat untuk Tarik Permohonan pada PBB

Rep: Dwi Murdianingsih/ Red: Siwi Tri Puji B
Mahmoud Abbas
Foto: AP
Mahmoud Abbas

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Presiden Otorita Palestina Mahmoud Abbas menegaskan hari Jumat bahwa meskipun menghadapi tekanan internasional yang berat, ia bertekad untuk tetap mengajukan permintaan kepada PBB untuk diterima sebagai anggota penuh seperti pidatonya di Majelis Umum.

"Saya harus memberitahu Anda sesuatu yang penting saya di bawah tekanan berat untuk tidak pergi ke PBB. Tetapi juga saya ingin mengatakan bahwa saya akan pergi ke Dewan Keamanan. Saya tidak ada niat untuk menarik permintaan itu, tidak peduli apa tekanan yang ada", katanya dalam pertemuan.

Komentar Abbas datang setelah para pejabat diplomatik Israel mengatakan pada Kamis bahwa perlawanan sengit AS, serta beberapa oposisi Eropa, bisa memaksa dia untuk membuang rencana untuk membawa tawaran kenegaraan nya baik ke Dewan Keamanan PBB atau Majelis Umum waktu dekat.

Abbas telah mengajukan permintaan formal pengakuan kenegaraan, melalui Sekretaris-Jenderal Ban Kimoon, kepada Dewan Keamanan pekan lalu.Manfaat dari proposal ini, akan memungkinkan Abbas untuk memaksa pemungutan suara di Dewan Keamanan. Ban, bagaimanapun, tidak dapat meluluskan permintaan itu begitu saja. Ia akan memberikan kesempatan kepada kuartet AS, Uni Eropa, Rusia dan PBB untuk memberikan pernyataan yang disepakati oleh kedua belah pihak.

Meskipun jelas bahwa Palestina akan memenangkan pemungutan suara di Majelis Umum dengan jumlah suara yang besar, pejabat diplomatik mengatakan beberapa negara Eropa yang mendesak Abbas untuk menahan diri dari pergi ke Majelis Umum. Pergi ke Majelis Umum bisa menimbulkan kemungkinan bagi Uni Eropa menjadi terpecah.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement